Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman dan penelitian lebih lanjut prihal penemuan barang bukti senjata api (senpi) berbagai macam jenis dari tangan kelompok John Kei. Penyelidikan prihal senpi itu pun hingga kini masih bergulir.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan pihaknya belum mendapat informasi detail prihal asal usul berbagai jenis senjata api yang disita dari kelompok John Kei. Penyidik disebutnya nasib bekerja menganalisa senpi tersebut.
"Kami masih melakukan penelitian lebih lanjut terkait senjata api itu ya," kata Kombes Tubagus kepada wartawan, Kamis (2/7/2020).
Terkait keterangan para saksi yang menyebutkan ada tujuh kali tembakan yang dilakukan kelompok John Kei saat menyerang rumah Nus Kei yang padahal satu senpi hanya bisa diisi enam peluru, Tubagus menyebut hal itu tidak menjadi faktor pelaku memiliki senjata api yang banyak. Polisi menyebut bisa saja pelaku mengisi kembali peluru saat dia melakukan penembakan tersebut.
"Artinya bunyi tembakan tidak menjadi salah satu tolak ukur apakah itu bukan revolver, bisa saja diisi kembali. Mengisi itu satu silinder ada yang lima, ada yang enam. Tarolah yang enam kemudian ada tujuh misalnya tidak menutup kemungkinan itu diisi kembali dan butuh waktu sangat singkat," papar Tubagus.
Tubagus menegaskan seluruh barang bukti prihal senjata api yang digunakan kelompok John Kei ditegaskannya sudah diamankan pihaknya. Ada satu senjata api rakitan dan satu senjata api merek Bareta yang digunakan kelompok John Kei saat menyerang rumah Nus Kei namun senjata tersebut sudah berhasil diamakan polis.
"Tapi yang jelas sudah, yang diduga digunakan sudah didapatkan semua, barang buktinya sudah diamankan," kata Tubagus.
Seperti diketahui, aksi John Kei dan puluhan anak buahnya membunuh dan merusak rumah Nus Kei berhasil. Namun, pasca aksi tersebut polisi berhasil mengamankan mereka.
Saat beraksi merusak rumah Nus Kei diwilayah Tangerang, anak buah John Kei sempat mengumbar tembakan sebanyak tujuh kali. Satu kali tembakan mengenai sopir ojek online di lokasi kejadian.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: