INDOZONE.ID - Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi pada, Selasa (1/10/2024), di mana rudal-rudal Israel menghiasi langit Tel Aviv, Israel. Momen ini pun langsung menggemparkan dunia internasional, ada yang mendukung tapi tak sedikit menentang.
Dalam pernyataan awal, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan serangan itu merupakan respons atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforoshan.
Dalam pernyataan lanjutan dari IRGC, menyebutkan bahwa tiga pangkalan militer Israel di Tel Aviv terkena rudal. Hingga kini, belum diketahui apakah rudal tersebut mengenai sasaran dan apakah ada korban atau kerusakan yang ditimbulkan.
Bahkan beberapa pihak menilai serangan Iran kepada sejumlah fasilitas militer Israel di Tel Aviv dapat memicu perang dunia ketiga. Lantas apa yang menjadi alas an Iran secara mendadak melancarkan serangan tersebut?
Baca Juga: Surat Cinta untuk Perfilman Indonesia yang Raih Jumlah Penonton Terbanyak Geser Film Impor
Iran Klaim Hanya Membela Diri
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengatakan serangan rudal terhadap Israel didasarkan pada "hak pembelaan diri yang sah" negara tersebut, seraya menekankan bahwa Iran memberikan "tanggapan tegas" terhadap "agresi" Israel.
Dalam pernyataan yang diposting di X pada Selasa (1/10/2024), Pezeshkian menyatakan bahwa tindakan itu dilakukan "untuk melindungi kepentingan dan warga negara Iran."
"Biarkan (Benjamin) Netanyahu tahu bahwa Iran bukan negara yang suka berperang, namun berdiri teguh melawan setiap ancaman. Ini hanya sebagian kecil dari kekuatan kami. Jangan coba-coba berkonflik dengan Iran," tulis pernyataan tersebut.
Dalam pernyataan lanjutan, pemerintah Iran mengklaim telah menghentikan serangan mereka ke fasilitas militer Israel. Namun hal tersebut hanya bersifat sementara, Iran bakal kembali menyerang Israel jika negara berlambang 'Bintang David' ini melakukan balasan.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam sebuah pernyataan di akun platform X (dulunya bernama Twitter) resminya belum lama ini.
"Aksi kami selesai kecuali rezim Israel memutuskan untuk melakukan balasan lebih lanjut. Di dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih efektif," ucap Abbas.
Serangan Iran ke Israel Dapat Perhatian AS
Sebagai salah satu sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) pun memberikan repsonsnya. Bahkan Gedung Putih menyebut bahwa Presideh Joe Biden telah mengeluarkan perintah untukmenembak jatuh rudal-rudal Iran yang mengarah ke Israel kepada pasukan AS.
"Joe Biden dan Kamala Harris memantau serangan Iran terhadap Israel dari Ruang Situasi Gedung Putih dan menerima pembaruan rutin dari tim keamanan nasional mereka," tulis pernyataan resmi Gedung Putih.
"Presiden Biden mengarahkan militer AS untuk membantu pertahanan Israel terhadap serangan Iran dan menembak jatuh rudal yang menargetkan Israel," lanjut pernyataan resmi Gedung Putih.
Tak hanya itu, piha AS disebut akan meningkatkan kekuatan militer mereka di Timur Tengah untuk mencegah adanya perluasan konflik yang terjadi. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pentagon, yakni ayor Jenderal Patrick Ryder.
"Kami akan lebih memperkuat kemampuan dukungan pertahanan udara kami dalam beberapa hari ke depan. AS bertekad mencegah Iran dan mitra serta proksi yang didukung Iran dari memanfaatkan situasi ini atau memperluas konflik," ungkap Patrick.
Situasi Timur Tengah Memanas, Kemenlu RI Minta Semua Pihak Menahan Diri
Situasi memanas yang terjadi di Timur Tengah juga mendapatkan reaski dari Kementeri Luar Negeri (Kemenlu) RI. Melalui juru bicara Kemenlu RI, yakni Rolliansyah Soemirat, menekankan pentingnya Dewan Keamanan (DK) PBB untuk melakukan pertemuan khusus guna membahas perkembangan terbaru di Timur Tengah.
Terlebih, dengan adanya sejumlah sitausi panas yang terjadi di Timur Tengah sangat besar potensi konflik berkepanjangan terjadi, maka dari itu Rolliansyah pun berharap semua pihak agar bisa menahan diri.
"Indonesia sangat khawatir bahwa potensi perang dengan skala yang lebih besar dapat terjadi," ucap Rolliansyah, seperti INDOZONE sadur dari Antara.
Selain itu, Rolliansyah juga mengatakan bahwa keselamatan WNI yang berada di Lebanon menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia, menambahkan bahwa proses evakuasi WNI juga sedang berlangsung.
Dia juga mengatakan KBRI di kawasan Timur Tengah terus saling melakukan koordinasi dan melakukan komunikasi dengan seluruh WNI yang berada di wilayah masing-masing.
Situasi panas yang terjadi di Timur Tengah tentu sangat mengkhawatirkan akan terealisasinya perang dunia ketiga, meski hal tersebut tentu sangat diharapkan untuk tidak terjadi. Kini semoga situasi di seluruh belahan dunia dapat membaik dan perdamaian terus terjaga.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters, Antara