INDOZONE.ID - Parameter Politik Indonesia (PPI) membeberkan hasil survei mereka berkaitan dengan calon Gubernur Jawa Tengah pasca Ganjar Pranowo tidak bisa maju kembali.
Hasilnya, nama Taj Yasin Maimoen memiliki kekuatan tertinggi dari berbagai aspek untuk menduduki kursi Gubernur Jawa Tengah dibanding nama-nama lain namun, terdapat banyak catatan.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menyebut survei ini dilakukan pihaknya secara kekinian dalam rentang waktu tanggal 15 hingga 21 Mei 2024. Artinya, data ini dinilai masih cukup fresh.
"Kita biasanya melakukan metode dengan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 800 responden kemudian stratifikasi dilakukan pada aspek jenis kelamin responden dan populasi pemilih. Pemgumpulan data dilakukan dengan metode face to face interview. Pengambilan data dilakukan pada rentang 15-21 Mei. Jadi datanya cukup fresh kita olah, kita tampilkan," kata Adi kepada wartawan via Zoom, Rabu (29/5/2024).
Berdasarkan data hasil servei yang dipaparkan, nama Yaj Yasin memiliki angka yang cukup tinggi dibanding nama-nama lain mulai dari aspek popularitas calon baik di wilayah pedesaan maupun di kota.
Nama Taj Yasin juga unggul di survei dalam kategori sosok yang akan dipilih, namun dia kalah jika masyarakat memilih sosok dari kalangan anak muda.
"Elektabilitas gubernur terbuka, top off mind, Taj Yasin sebanyak 9.5 persen. Elektabilitas terbuka. Banyak anak-anak muda menjadi pelilih dan menjadi kompetisi. Kita tanyakan misal jika pemilihan Gubernur dilakukan hari ini diantara tokoh muda siapa yang bakal dipilih yang dianggap mewakili, Dico Ganinduto 9,5, Taj Yasin 3,1," papar Adi.
Meski memiliki nilai tertinggi berdasarkan survei, Taj Yasin dinilai masih belum memiliki popularitas yang bagus di Jawa Tengah.
Dinilai, dibutuhkan kerja super keras bagi para calon untuk meningkatkan popularitas mereka termasuk bagi Taj Yasin itu sendiri.
"Setelah Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming tidak maju pada Pilkada Jawa Tengah, belum ada lagi tokoh Jawa Tengah yang dikenal luas dan punya modal politik mumpuni di level provinsi. Semua tokoh masih punya pekerjaan rumah yang fundamental untuk meningkatkan popularitas dalam waktu tiga bulan kedepan," kata Adi.
"Bahkan tokoh sekelas Gus Yasin sekalipun yang sudah hampir lima tahun menjabat sebagai Wakil Gubernur dan baru saja bertarung pada pemilihan anggota DPD masih belum terlalu dikenal banyak di pedesaan," sambungnya.
Lebih jauh, Adi menyebut masih banyak nama-nama lain yang bisa saling mengungguli pasca tidak ada nama Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming Raka senagai calon Gubernur Jateng.
Baca Juga: Sering Ngopi Bareng, Taj Yasin Bilang Dico Ganinduto Berpotensi Maju Jadi Cawagub di Pilgub Jateng
"Ketidakadanya pertahana seperti Ganjar dan tidak ada orang seperti Gibran ini membuat kontestasi Pilgub Jateng terbuka dan memungkinkan semua calon mengungguli," pungkasnya.
Writer: Victor Median
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan