INDOZONE.ID - Capres Ganjar Pranowo berziarah ke makam para raja-raja beserta keluarga Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (6/12/23) siang.
Dalam kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian kampanye capres nomor urut tiga ini, Ganjar mengingatkan untuk menghormati jasa para leluhur dan tidak melupakan sejarah.
"Penting sekali jangan sampai kita melupakan leluhur kita, pasti ada ajaran-ajaran yang baik. Kita tidak lupa sejarah dan beliau-beliau ini kan pendiri Kota Tenggarong, pernah menjadi daerah kesultanan, pernah menjadi daerah istimewa dan tentu ada kontribusinya kepada bangsa dan negara," kata Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Tampil di IdeaFest 2023, Anies Ngaku Tak Pernah Tuntut Pencaci Selama Pimpin Jakarta: Biarkan Sejarah Menilai!
Bagi Ganjar, kerajaan dan kesultanan Nusantara merupakan bagian dari sejarah, nilai-nilai adiluhung, serta adab sebagai kearifan lokal yang dipersatukan dalam peradaban bangsa dan NKRI.
Dalam kesempatan ini, Ganjar berziarah ke makam raja ke-15 Kerajaan Kutai Kartanegara Aji Imbut atau dikenal Sultan M. Muslihuddin (1780-1816) beserta istri, Aji Muhammad Salehudin sultan ke-16 Kutai Kartanegara (1816-1845), hingga A.M Parikesit sultan ke-19 Kutai Kartanegara (1920-1960).
Ganjar pun menegaskan komitmennya untuk memberi support kepada raja, sultan, pemangku adat, dan lain sebagainya, pada masa pemerintahannya mendatang. Support tersebut diberikan agar para raja, sultan, dan pemangku adat, tetap hidup sebagai entitas adat budaya Indonesia.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik tentang Putri Leonor sebagai Penerus Tahta Kerajaan Spanyol
"Maka tadi disampaikan kepada kami bahwa pemerintah pun jadi memperhatikan dan banyak sekali kerjaaan, kesultanan yang masih eksis sampai hari ini masih mengembangkan budayanya, dan tentu saja perhatian pemerintah diperlukan kepada mereka," ungkap Ganjar.
Ganjar juga menerima masukan, serta harapan dari masyarakat khususnya Kesultanan Kutai Kartanegara, ketika dirinya menjabat sebagai Presiden 2024 nanti.
"Iya saya senang sekali disambut dengan sangat meriah, penuh dengan persaudaraan, kalau kita tuh dijamu, diajak makan, itu sudah merupakan sebuah perwujudan dari keikhlasan dan itulah yang kemudian membikin kita selalu mencatat dalam pikiran dan hati kita," kata Ganjar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: