Kategori Berita
Media Network
Selasa, 13 AGUSTUS 2024 • 17:16 WIB

Nama Ahok Masuk Bursa Pilkada, PDIP Tantang PKS untuk Koalisi

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). ANTARA/Reno Esnir

INDOZONE.ID - Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, mengajak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mempertimbangkan mengusung kembali mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2024.

Tantangan ini muncul karena PDI Perjuangan tidak memiliki cukup kursi di DPRD DKI Jakarta untuk mengusung calon kepala daerah secara mandiri.

Pada Pemilu 2024, PDI Perjuangan hanya memperoleh 15 kursi, yang berarti mereka perlu membentuk koalisi dengan partai lain.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Nama Anies Masih Tertinggi di Jakarta, Ahok Kedua, Kaesang Cuma 1 Persen

"Karena PDIP perlu tujuh kursi lagi, ya kan, tujuh kursi lagi paling tidak ya. PKS misalkan ya, PKS juga butuh empat kursi lagi, misalnya, ini seru ini Bang Biem (Koordinator Poros Jakarta). Misalnya, berani tidak, misalnya PKS begitu ya mengusung Pak Ahok, misalkan. Nah, itu luar biasa, misalnya begitu," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Djarot menegaskan bahwa PDI Perjuangan memiliki kader-kader yang berkualitas untuk bersaing dalam Pilkada Jakarta. Selain Ahok, nama lain yang juga dipertimbangkan adalah Rano Karno.

"Kita perlu kerja sama dengan partai-partai yang lain artinya apa? Di Jakarta itu sebetulnya masih banyak potensi pemimpin yang paham dan punya rekam jejak yang baik di Jakarta ya. Jadi, bukan hanya Ridwan Kamil, betul tidak?" tanya Djarot.

Djarot juga menyebut bahwa saat ini, PDI Perjuangan sedang intens menjalin komunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mencari peluang koalisi.

"Kita masih punya juga ada Pak Ahok terbukti, Pak Anies juga bisa, kemudian Bang Rano juga punya rekam jejak yang baik begitu ya, karena beliau orang Betawi juga ya, itu, Bang Rano itu si Doel, dia punya pengalaman di Banten, masih banyak," lanjutnya.

Sementara itu, PKS melalui Juru Bicaranya, Muhammad Kholid, sebelumnya telah menyatakan bahwa rencana duet Anies Baswedan-Shohibul Iman (AMAN) untuk Pilkada DKI Jakarta 2024 sudah tidak lagi relevan.

Hal ini disebabkan oleh masa berlaku surat keputusan yang mendukung pasangan tersebut telah habis, yaitu dari 25 Juni hingga 4 Agustus 2024.

"Jadi, keputusan DPP PKS sebelumnya bahwa kita rencana pertama adalah mengusung Bapak Anies-Sohibul Iman dan kerangka kerja kita itu berlangsung sejak deklarasi 25 Juni sampai 4 Agustus kemarin," ujar Kholid dalam konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8).

Kholid menambahkan bahwa hingga saat ini, PKS belum menerima surat rekomendasi dari partai lain untuk mendukung Anies dalam Pilkada Jakarta.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Nama Ahok Masuk Bursa Pilkada, PDIP Tantang PKS untuk Koalisi

Link berhasil disalin!