INDOZONE.ID - Pasca Pemilu 2024 yang berlangsung dengan sukses dan demokratis, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama para dai dan penceramah mengambil peran penting sebagai juru damai untuk menyatukan kembali masyarakat.
Langkah ini diambil untuk membersihkan residu-residu perpecahan yang masih terasa di tengah-tengah masyarakat.
Menyikapi hasil Pemilu 2024, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, menekankan pentingnya persatuan umat dan bangsa sebagai agenda utama.
Meskipun proses politik berlanjut, fokus utama adalah menjaga kedamaian dan keutuhan bangsa Indonesia.
Baca Juga: Israel Ancam Bombardir Rafah Jika Tidak Bebaskan Sandera Di Bulan Ramadan
"Tugas kita yang penting adalah menjaga kedamaian dan kesatuan masyarakat, agar dapat bekerja dengan baik tanpa terganggu oleh apapun," ungkap Cholil Nafis.
Dia juga mendorong para dai dan penceramah untuk menggunakan platformnya sebagai sarana memasukkan ide-ide positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan tujuan membangun bangsa yang adil, hukum, dan sejahtera.
Pesan perdamaian juga datang dari para tokoh agama lainnya, seperti Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Gus Yahya menekankan pentingnya menempuh jalur hukum dalam menyelesaikan perselisihan pasca pemilu, sambil menghindari tindakan-tindakan yang dapat memicu kerusuhan dan konflik.
Baca Juga: Peringati Hari Bersih Indonesia, Sider-Man Parepare Ajak Warga Kelola Sampah dari Rumah
“Semua masalah akan diproses dengan baik melalui jalur hukum yang telah diatur dalam perundang-undangan,” tandas Gus Yahya.
Haedar Nashir juga menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan menghindari segala bentuk tindakan yang dapat mengganggu ketertiban sosial.
Muhammadiyah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian, keadilan, dan persatuan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release