Panglima TNI Kerahkan Heli Super Puma Bantu Pengiriman Logistik Pemilu di Papua

Seorang warga mengangkat kotak suara Pemilu 2024 di TPS Kampung Yalinggume, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (14/2)

INDOZONE.ID - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, turut mengerahkan alat utama sistem senjata (Alutsista) untuk membantu pengiriman logistik Pemilu di Papua. Diketahui, logistik Pemilu di Papua sempat dirusak oleh massa hingga berimbas pencoblosan ditunda.

"Jadi untuk khususnya di Papua untuk pendorongan kotak suara, kita kerahkan Heli Super Puma untuk membantu kotak suara itu ke TPS-TPS," kata Jenderal Agus kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Agus menyebut faktor cuaca juga akan mempengaruhi pengiriman logistik Pemilu di sana. Namun, pihaknya tetap akan berupaya membantu pengiriman.

Baca Juga: Hasil Hitung Cepat Sementara Pilpres 2024 versi KedaiKOPI, Prabowo-Gibran Unggul dengan 59,03 Persen

"Kalau kita sekarang lihat ada musim hujan dan wilayah Papua terdiri dari pengunungan yang sulit untuk pendorongan logistik," kata Agus.

"Kalau nggak bisa lewat darat, lewat udara. Kalau misalnya cuaca mendung dan pegunungan kita juga ada kendala, tapi kita semaksimal mungkin kita akan berikan bantuan ke KPU supaya kotak suara ini bisa tepat waktu ke sasaran-sasaran," sambungnya.

Pencoblosan Diundur

Diberitakan sebelumnya, pencoblosan disejumlah wilayah di Papua harus tertunda. Penundaan ini dikarenakan adanya aksi pengerusakan logistik Pemilu.

Baca Juga: Kapolri Sebut Pencoblosan di Sejumlah Titik di Papua Diundur Akibat Ada Kendala

Kabar mengenai penundaan pencoblosan dibenarkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Jenderal Sigit menyebut dirinya mendapat informasi mengenai hal ini dari pihak KPU.

"Kita mendapat informasi dari teman-teman KPU bahwa tadi seperti dijelaskan Panglima ada beberapa wilayah yang mengalami kendala seperti di Papua sehingga kemudian dibeberapa Distrik, 3-4 Distrik kalau nggak salah tentunya akan dilaksanakan pencoblosan yang jadwalnya dimundurkan," kata Jenderal Sigit sebelumnya.