TGB membeberkan salah satu diantara delapan misi sebagai upaya paslon Ganjar-Mahfud untuk mewujudkan Indonesia unggul adalah menghidupkan kembali ketegasan hukum sehingga masyarakat kembali percaya tentang penegakan hukum di Indonesia.
"Intinya reformasi hukum itu kan satu aspek yang memang belum selesai. Bagaimana kita bisa mewujudkan itu? Ya tentu perlu lokomotif yang kuat dan kami yakin Prof. Mahfud MD adalah seorang yang punya kemampuan itu," kata TGB.
Ketua Yayasan Al-Wathoniyah Al Hamidiyah, KH Ahmad Nurul Huda memastikan bahwa pihaknya akan mendukung penuh visi misi maupun program Ganjar-Mahfud ke depan demi kepentingan bangsa.
Di kalangan ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU) , Ganjar dan Mahfud merupakan paslon yang menjunjung tinggi nasionalis-religius. Keduanya memiliki latar belakang sebagai santri.
Ganjar adalah cucu mantu dari tokoh ulama kharismatik NU, (Alm) KH. Hisyam Abdul Karim. Sementara, latar belakang keluarga Mahfud MD adalah warga nahdliyin.
"Jadi saya rasa hari ini terhubungkan sosok nasionalis dan religius yang ada di Pak Ganjar dan Mahfud MD dengan dukungan dari para kiai yang hadir hari ini," jelas KH Ahmad Nurul.
Sebagai informasi, Al-Wathoniyah adalah lembaga pendidikan berbasis Pondok Pesantren yang telah berdiri sejak 1928. Ponpes tersebut didirikan KH Hasbiyallah, yakni tokoh pendakwah yang berasal dari Tanah Betawi dan hingga kini lembaga pendidikan itu memiliki 60 cabang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: