Dari hasil survei LSI, Ganjar berhasil meraih 35,3 persen mengungguli Prabowo dan Anies.
INDOZONE.ID - Fenomena Ganjar Pranowo rebound terus berlanjut. Hal ini ditunjukkan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis secara daring, Rabu (30/8/2023).
Dalam simulasi tertutup tiga nama, bakal calon presiden Ganjar Pranowo menunjukkan dominasinya sebagai calon yang paling banyak dipilih. Elektabilitas Ganjar sebanyak 37 persen.
Baca Juga: Selawat Ribuan Warga sama Gardu Ganjar di Banten, Doakan Pemimpin yang Mempersatukan Bangsa
Ganjar menjadi yang teratas mengalahkan Prabowo Subianto yang memperoleh 35,3 persen, sedangkan Anies Baswedan sebanyak 22,2 persen.
"Simulasi 3 nama, Ganjar paling tinggi 37 persen, kemudian Prabowo 35,3 persen, Anies 22,2 persen dan belum menjawab 5,5 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil surveinya.
Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo (ANTARA FOTO)
Djayadi mengatakan, Ganjar mengalami kenaikan pesat sejak April 2023. Pada April Ganjar mendapatkan 26,9 persen, sekarang menjadi 37 persen.
Survei ini dilakukan pada 3-9 Agustus 2023. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multi stage random sampling )1220 responden.
Baca Juga: Mengenal Marlène Schiappa, Menteri Prancis yang Bikin Heboh Usai Jadi Cover Majalah Playboy
Dari populasi itu dipilih secara random (multi stage random sampling)1220 responden. Margin of error dari 1220 responden tersebut sebesar +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).
Responden terpilih di wawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: