Taruna pelayaran Khairul Bahri meminta maaf usai amenghina tamtama Angkatan Darat. (Facebook)
Setelah viral karena menghina prajurit tamtama yang bergaji rendah, Khairul Bahri, oknum taruna pelayaran akhirnya meminta maaf.
Ia mengakui bahwa komentarnya soal gaji prajurit tamtama adalah salah dan menyinggung perasaan tamtama. Ia pun mengaku khilaf telah berkomentar demikian.
"Assalamualaikum, wr, wb, saya atas nama Khairul Bahri, saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada anggota tamtama Angkatan Darat, atas perbuatan saya yang sudah menjelek-jelekkan atau mengucilkan tamtama. Saya khilaf, saya sungguh menyesal atas perbuatan saya," ujarnya dalam video permintaan maaf yang dibagikan akun Instagram @infokomando.official.
Seperti diketahui, Khairul Bahri menyampaikan komentar tak sedap di sebuah unggahan terkait gaji tamtama mulai dari prajurit dua (prada) yang berkisar antara Rp1,6 juta hingga Rp2,5 juta.
"Kadang suka malu sendiri liat balok merah 1 (tamtama) kayak udah balok emas (perwira) gayanya kek paling keras sudah padahal ke bintara aja jauh banget wkkk udah jenggotan aja baru bintara apalagi ke perwira keknya udah ubanan dah," tulisnya disertai 4 emoticon tertawa.
Komentar Khairul Bahri itu dibagikan oleh akun Instagram @infokomando.official.
"Dikiranya cari pangkat Tamtama itu semudah membalik tangan? lulus taruna pelayaran belum tentu lulus Tamtama. Karena menjadi prajurit itu memiliki standarisasi tinggi yang tidak semua orang bisa lulus seleksi," tulis akun @infokomando.official.
Unggahan tersebut pun dikomentari oleh akun @eddykusuma82 yang menyebut dirinya sebagai kepala tamtama.
"Ati ati kalau bicara bro....saya kepalanya tamtama...ingat bro...ada tamtama inilah kau bisa sekolah,kau bisa main,kau bisa makan enak ,kau bisa tidur nyenyak ..yg jaga negri ini dari Sabang sampai Merauke....ingat....ada tamtama di situ," komentar akun @eddykusuma82.
Berdasarkan penelusuran Indozone, Khairul Bahri menyertakan profilnya pernah belajar di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP), Jakarta. Dia berasal dari Pulangpisau, Kalimantan Tengah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: