Pengikut aliran hakekok balatasutak di Pandeglang mandi bersama telanjang bulat di rawa-rawa. (ist)
Keberadaan aliran Hakekok Balatasutak di wilayah Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, menuai sorotan publik.
Belakangan diketahui, aliran yang dianggap sesat oleh pandangan dan konsepsi umum itu ternyata sudah ada sejak tahun 2009.
Dahulu, ajaran aliran itu disampaikan di sebuah padepokan yang terletak di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
Tak cuma dari Banten, pengikutnya juga ada yang dari Jakarta dan wilayah Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur).
Aliran itu kini dipimpin oleh seorang pria paruh baya bernama Arya (52 tahun), warga Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.
Arya sendiri meneruskan kepemimpinan ayahnya, yakni Abah Edi, yang telah meninggal dunia.
Baik Arya maupun Abah Edi sama-sama dianggap sebagai guru spiritual oleh para pengikutnya dan sejumlah warga lain di wilayah keberadaan mereka.
Selain mandi bersama telanjang bulat di rawa-rawa, ritual lainnya yang biasa dilakukan oleh para pengikut aliran tersebut adalah kawin gaib.
Hingga kini, jumlah pengikut aliran tersebut mencapai 16 orang dan kemungkinan lebih banyak dari itu. 5 orang di antaranya perempuan, 8 laki-laki, dan 3 anak-anak.
Aliran kepercayaan yang diduga sesat tersebut viral di media sosial setelah video yang merekam para pengikutnya saat mandi bersama di rawa-rawa viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat belasan orang pengikut aliran tersebut, baik laki-laki maupun perempuan, mandi telanjang bulat di rawa-rawa yang dipenuhi eceng gondok.
Tak lama setelah keberadaan mereka viral, seluruh anggota aliran tersebut telah diamankan oleh pihak Polres Pandeglang. Mereka diamankan saat sedang menjalankan ritual di wilayah Perkebunan Sawit PT. Globalindo Agro Lestari (GAL).
"Polres Pandeglang telah mengamankan warga yang diduga penganut aliran sesat tersebut dan sedang menangani dan mendalami kasus tersebut. Dihimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak memberikan pesan berantai karena justru akan menimbulkan situasi yang kurang kondusif," ujar Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi, Sabtu (12/3/2021).
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: