Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Krisis pangan tengah menghantam Jepang, memaksa negara tersebut mengambil langkah tidak biasa, yakni Jepang impor beras Korea Selatan karena krisis.
Ini merupakan pertama kalinya dalam lebih dari 25 tahun impor beras dari Korea kembali terjadi, sebagai respons terhadap harga beras lokal yang melonjak tajam.
Jepang kekurangan beras dan impor dari Korsel menjadi topik hangat di berbagai media. Kiriman perdana beras Korea Selatan tiba di Jepang bulan lalu, mencatatkan sejarah sebagai impor pertama sejak tahun 1999.
Baca Juga: Heboh Muncul Beras Tak Sesuai Takaran, Polri Lakukan Pendalaman
Keputusan ini diambil di tengah harga beras Jepang yang naik drastis meskipun pemerintah sudah berupaya menstabilkan pasar.
Lonjakan harga membuat harga beras Jepang naik dan harus impor dari Korea menjadi solusi yang tidak bisa dihindari.
Data menunjukkan harga beras lokal di supermarket Jepang rata-rata telah melampaui ¥4.200 (sekitar Rp499.545) per 5kg atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Beras Korea Selatan yang mulai dijual di swalayan dan platform online memang masih dalam jumlah kecil, yakni sekitar dua ton namun pemerintah berencana menambah pengiriman sebesar 20 ton dalam waktu dekat.
Dampak krisis beras Jepang pada impor Korsel cukup signifikan, membuka peluang ekspor lebih besar bagi Korea Selatan dan bahkan negara lain seperti Amerika Serikat.
Krisis ini juga mengubah pandangan masyarakat Jepang terhadap beras impor. Dahulu, banyak yang skeptis dengan rasa dan kualitas beras asing. Namun kini, situasi memaksa masyarakat mengubah selera dan mempertimbangkan opsi yang lebih terjangkau.
Arata Hirano, seorang pemilik restoran di Tokyo, mengaku telah beralih menggunakan beras Amerika sejak tahun lalu saat pasokan dalam negeri menipis.
Meskipun harga beras California yang ia beli kini naik dua kali lipat, tetap saja masih lebih murah dibanding beras Jepang.
Para pelanggan pun tidak mempermasalahkan perubahan tersebut, bahkan banyak yang tidak sadar bahwa nasi yang mereka santap bukanlah produk lokal.
Tak hanya soal harga, distribusi beras di Jepang juga mengalami kendala serius. Pemerintah telah melepaskan cadangan nasional sebanyak 210.000 ton sejak Maret, namun hanya 0,3% yang berhasil sampai ke pasar akibat hambatan logistik dan kurangnya kendaraan pengangkut.
Krisis ini diperparah oleh cuaca ekstrem tahun lalu, lonjakan konsumsi akibat meningkatnya jumlah turis, serta aksi panic buying karena peringatan badai dan gempa. Akibatnya, beberapa toko terpaksa membatasi pembelian beras.
Baca Juga: Harga Bapok Meroket Drastis, DPRD DIY Ingatkan Jangan Hanya Ada Minyak dan Beras di Pasar Murah
Dengan kondisi seperti ini, wajar jika impor beras dari Korea pertama kali setelah 25 tahun kembali menjadi solusi darurat yang diambil pemerintah Jepang.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Theguardian.com