Senin, 14 APRIL 2025 • 16:00 WIB

Rusia Hantam Rudal ke Ukraina, 34 Orang Tewas

Author

Mobil terbakar akibat serangan rudal Rusia.

INDOZONE.ID - Dua rudal balistik Rusia menghantam pusat kota Sumy di Ukraina utara, pada Minggu, 13 April 2025.

Serangan ini terjadi ketika sejumlah orang sedang dalam perjalanan ke gereja untuk mengikuti Hari Minggu Palma, hingga menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai 117 lainnya.

Disebutkan bahwa serangan tersebut terjadi pada pukul 10.20 pagi waktu setempat.

Rudal pertama menghantam pusat konferensi milik Universitas Negeri Sumy yang saat itu sedang ramai oleh sejumlah mahasiswa.

Adapun serangan rudal kedua terjadi di Jalan Poskrovska, sekitar 200 meter dari lokasi pertama dan mengenai bus troli yang sedang membawa penumpang.

Berdasarkan rekaman dari lokasi, terlihat banyak jasad bergelimpangan di jalan, mobil-mobil terbakar, serta banyak bangunan yang runtuh.

Semua layanan seperti petugas medis, kepolisian, pemadam kerbakaran, langsung  diterjunkan ke titik lokasi terjadinya insiden tersebut untuk membantu evakuasi korban.

Baca Juga: Sinyal Kuat Perang Ukraina Segera Berakhir Usai Rusia dan AS Sepakat, Ini Poin-Poin Pentingnya

Pemerintah setempat pun menyatakan bahwa serangan ini menjadi insiden yang paling mematikan di Ukraina sepanjang tahun 2025. 

Bangunan hancur akibat serangan rudal Rusia.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan tersebut sebagai aksi teror yang disengaja. 

Dirinya mengaku sangat menyangkan adanya serangan tersebut di tengah upaya Presiden AS Donald Trump mengakhiri perang antara Rusia-Ukraina.

"Hanya sampah menjijikkan yang dapat bertindak seperti ini," ungkap Zelensky melalui akun X pribadinya, Senin (14/4/2025).

Zelensky pun meminta komunitas internasional, terutama AS, untuk memberikan tindakan tegas atas serangan yang menewaskan banyak warga sipil Ukraina. 

Ia menyerukan dukungan AS dalam bentuk pasukan penjaga perdamaian internasional serta mengirimkan 10 sistem pertahanan udara Patriot (radar, teknologi komando dan kontrol), dan pesawat tempur tambahan guna melindungi wilayah udara Ukraina.

Menurutnya, upaya diplomatik untuk mengentikan perang Rusia-Ukraina tidak akan berjalan baik dan menyarankan agar AS memberikan sikap terhadap Rusia.

“Pembicaraan tak pernah bisa menghentikan rudal balistik dan bom udara. Kita butuh sikap terhadap Rusia seperti terhadap pelaku teror,” tegas Zelensky.

Korban serangan rudal Rusia di Ukraina.

Presiden AS Donald Trump pun angkat bicara terkait serangan tersebut. Ia mengatakan bahwa itu merupakan hal yang mengerikan dan sebuah kesalahan. 

Trump juga mengaku sangat marah karena kegagalan Rusia untuk menghentikan serangan.

Namun hingga saat ini, Trump belum mengambil langkan konkret terhadap Rusia atas serangan yang terjadi.

Sementara itu, beberapa pemimpin negara-negara besar Eropa juga turut menyampaikan kecaman kepada Rusia.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan dirinya terkejut atas serangan mengerikan Rusia terhadap warga sipil.

Baca Juga: AS Pastikan Kebutuhan Setiap Negara Eropa agar Berkontribusi Jamin Keamanan Ukraina

Ia mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk segera menyetujui gencatan senjata penuh tanpa syarat.

Lalu Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyuarakan hal yang serupa dan menekankan perlunya mendesak Rusia untuk segera melakukan gencatan senjata. 

Menurut Macron, hanya Rusia saja yang menginginkan perang ini terjadi.

Pada akhir Maret lalu, AS mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Rusia dan Ukraina terkait dua gencatan senjata, termasuk larangan serangan terhadap infrastruktur energi masing-masing. Namun, kedua pihak saling menuduh telah melanggar kesepakatan itu.

Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina melakukan dua serangan terhadap infrastruktur energi Rusia pada hari Sabtu 12 April 2025.

Setelah itu pada hari Minggu !3 April 2025, Rusia melangsungkan aksi serangannya menggunakan rudal untuk Ukraina.

Atas insiden mematikan ini, wali kota Sumy, Artem Kobzar mengumumkan masa berkabung selama tiga hari mulai Senin 14 April 2025 hingga Kamis 17 April 2025 untuk seluruh warga Ukraina.

Sementara itu Zelensky menyatakan bahwa akan melakukan berbagai upaya untuk melindungi masyarakat Ukraina.

"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk melindungi masyarakat dan menyelamatkan nyawa," tutup Zelensky dalam pernyataannya di akun X pribadinya.

Penulis: Sekar Andini Wibisono Putri

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters, X.com/ZelenskyyUa