Oposisi Serbia Ngamuk Lempar Granat Asap dan Gas Air Mata di Parlemen, Sidang Kacau Balau!
INDOZONE.ID - Seorang anggota oposisi Serbia mengamuk dengan melemparkan granat asap dan menyemprotkan gas air mata ke dalam ruang sidang parlemen membuat situasi kacau balau pada Selasa (5/3/2025).
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah serta sebagai dukungan terhadap demonstrasi mahasiswa yang telah berlangsung selama empat bulan terakhir.
Protes mahasiswa awalnya dipicu oleh insiden runtuhnya atap stasiun kereta api yang menewaskan 15 orang.
Namun, seiring berjalannya waktu, demonstrasi ini menarik perhatian kelompok lain, termasuk guru dan petani. Mereka menyuarakan ketidakpuasan terhadap dugaan korupsi serta ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola negara.
Gerakan ini menjadi tantangan terbesar bagi kepemimpinan Presiden Aleksandar Vucic yang telah berlangsung selama satu dekade.
Baca Juga: Menteri Serbia Mundur Pasca Tragedi Kecelakaan Kanopi Beton yang Renggut 14 Nyawa
Saat sidang berlangsung, anggota parlemen dari partai oposisi tiba-tiba berlari ke arah Ketua Parlemen dan terlibat bentrokan dengan petugas keamanan.
Beberapa anggota terlihat melemparkan granat asap dan menyemprotkan gas air mata.
Siaran langsung televisi memperlihatkan ruangan parlemen dipenuhi asap hitam dan merah muda, menciptakan kepanikan di dalam gedung.
Presiden Vucic mengecam insiden ini dan menyebutnya sebagai tindakan "hooliganisme".
Ia menegaskan bahwa pihak berwenang akan mengambil langkah hukum terhadap anggota parlemen yang terlibat dalam kerusuhan tersebut.
Baca Juga: 14 Orang Tewas karena Tertimpa Atap Stasiun Kereta Api yang Runtuh di Serbia
Berdasarkan hukum Serbia, anggota parlemen memiliki kekebalan hukum, namun dapat dicabut jika terbukti melakukan pelanggaran serius.
Ketua DPR Ana Brnabic melaporkan bahwa tiga anggota parlemen mengalami luka-luka.
Sementara Jasmina Obradovic, anggota dari Partai Progresif Serbia (SNS), dilaporkan mengalami stroke akibat insiden tersebut.
Menteri Kesehatan Zlatibor Loncar menyatakan bahwa kondisi Obradovic cukup serius dan saat ini menjalani perawatan di rumah sakit.
Sidang parlemen tetap dilanjutkan meskipun dalam situasi yang tegang. Anggota koalisi pemerintahan melanjutkan perdebatan.
Sedangkan di sisi oposisi tetap melakukan aksi protes dengan meniup peluit dan terompet sambil membawa spanduk bertuliskan "mogok umum" serta "keadilan bagi mereka yang terbunuh".
Spanduk tersebut merujuk pada para korban insiden runtuhnya atap stasiun kereta api di Novi Sad pada November 2024 lalu.
Di luar gedung parlemen, ratusan demonstran berkumpul dalam aksi diam untuk mengenang korban jiwa dalam tragedi tersebut.
Para pemimpin protes telah menyerukan aksi demonstrasi besar-besaran yang dijadwalkan berlangsung di ibu kota Beograd pada 15 Maret mendatang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters