INDOZONE.ID - Setelah resmi dilantik sebagai Presiden AS, Donald Trump mengatakan ia berencana untuk mengakuisisi Greenland, mengakhiri perang di Ukraina dan akan mengubah hubungan AS dengan NATO.
Dalam beberapa minggu terakhir, ia juga mengancam akan merebut Terusan Panama dan mengenakan tarif sebesar 25 persem kepada Kanada dan Meksiko, jika mereka tidak menghentikan aliran narkoba dan migran ke Amerika Serikat.
Berikut ini adalah beberapa usulan kebijakan luar negeri yang telah Donald Trump ajukan setelah dia menjabat:
Baca Juga: Donald Trump Ancam untuk Kuasai Greenland dan Terusan Panama, Demi Keamanan dan Ekonomi Nasional
NATO, Ukraina dan Sekutu Eropa
Trump mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, Amerika Serikat akan secara mendasar memikirkan kembali tujuan NATO dan misi NATO.
Ia akan meminta Eropa mengganti rugi Amerika Serikat atas hampir $200 miliar amunisi yang dikirim ke Ukraina. Ia juga belum berkomitmen untuk mengirimkan bantuan lanjutan ke negara Eropa Timur tersebut.
Trump memangkas dana pertahanan untuk NATO pada akhir masa jabatan pertamanya karena ia keberatan Amerika Serikat membayar lebih dari porsi yang seharusnya.
Dalam beberapa minggu terakhir, ia mengatakan anggota NATO harus membelanjakan 5 persen dari produk domestik bruto untuk pertahanan. Angka tersebuth jauh di atas target 2 persen saat ini.
Terkait perang di Ukraina, salah satu janji Trump pada masa kampanye pemilihan 2024, ia akan menyelesaikan konflik bahkan sebelum pelantikannya.
Namun sejak pemilihannya, ia belum menepati janji itu. Para penasihat kini mengakui bahwa akan butuh waktu yang lama untuk mencapai kesepakatan damai.
Trump mengindikasikan bahwa Kyiv mungkin harus menyerahkan sebagian wilayah untuk mencapai kesepakatan damai. Pendapat Trump tersebut didukung oleh para penasihat utamanya.
Meskipun belum ada rencana yang matang, sebagian besar penasihat utamanya mendukung agar Ukraina dicabut keanggotaan NATO sebagai bagian dari perjanjian perdamaian.
Sementara itu, Trump memberi isyarat pada awal April bahwa ia akan terbuka untuk mengirimkan bantuan tambahan ke Ukraina dalam bentuk pinjaman.
Perluasan Wilayah
Pada pertengahan Desember, Trump mengatakan bahwa ia berencana untuk mengakuisisi Greenland. Ide ini sempat ia lontarkan selama masa jabatannya yang pertama.
Upaya sebelumnya digagalkan ketika Denmark mengatakan bahwa wilayah seberang lautnya tidak dijual.
Namun, rencana Trump terhadap pulau terbesar di dunia itu belum surut. Trump menggambarkan pulau itu sebagai pulau penting bagi kepentingan keamanan nasional AS.
Trump juga mengancam akan merebut Terusan Panama karena mengenakan biaya berlebihan pada kapal yang melintasi rute pelayaran utama.
Trump juga pernah mempertimbangkan untuk mengubah Kanada menjadi negara bagian AS, meskipun para penasihatnya bahwa itu sebagai contoh trolling, bukan ambisi geopolitik sejati.
Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Greenland Tak Alami Hujan Salju Tapi Air Akibat Krisis Iklim
China, Perdagangan dan Taiwan
Trump kerap mengancam akan mengenakan tarif baru yang besar atau pembatasan perdagangan terhadap China, juga terhadap banyak sekutu dekatnya.
Usulannya tentang Undang-Undang Perdagangan Timbal Balik Trump akan memberinya keleluasaan luas untuk meningkatkan tarif balasan terhadap negara-negara yang terbukti telah memasang hambatan perdagangan mereka sendiri.
Ia telah melontarkan gagasan tentang tarif universal sebesar 10% dan tarif sebesar 60 persen terhadap China. Gagasannya mengenai tarif dikhawatirkan dapat mengganggu pasar internasional
Trump telah menyerukan diakhirinya status negara paling disukai bagi Tiongkok, sebutan yang secara umum menurunkan hambatan perdagangan antarnegara.
Terkait Taiwan, Trump telah menyatakan bahwa negara itu harus membayar Amerika Serikat untuk pertahanannya karena negara itu tidak memberikan apa pun kepada AS dan mengambil sekitar 100 persen bisnis chip yang merujuk pada semikonduktor.
Ia telah berulang kali mengatakan bahwa China tidak akan pernah berani menyerang Taiwan selama masa jabatannya sebagai presiden.
Meksiko, Kanada dan Narkoba
Trump mengatakan dia akan mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap Meksiko dan Kanada jika mereka tidak membendung aliran narkoba dan migran ke Amerika Serikat.
Para pemimpin Meksiko dan Kanada telah berupaya membuktikan bahwa mereka serius dalam menangani imigrasi ilegal dan perdagangan narkotika.
Trump mengatakan dia akan menetapkan kartel narkoba yang beroperasi di Meksiko sebagai organisasi teroris asing dan memerintahkan Pentagon untuk menggunakan pasukan khusus untuk menyerang pimpinan dan infrastruktur kartel. Sudah pasti pemerintah Meksiko tidak merestui gagasan itu.
Ia mengatakan akan mengerahkan Angkatan Laut AS untuk menegakkan blokade terhadap kartel dan akan menerapkan Undang-Undang Musuh Asing untuk mendeportasi pengedar narkoba dan anggota geng di Amerika Serikat.
Baca Juga: Rusia Siap Menghadapi Skenario Apa pun Terkait Perang Ukraina Jelang Pelantikan Trump
Konflik di Israel
Utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bekerja sama dengan para pejabat di pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menyusun kesepakatan damai antara Israel dan kelompok Hamas. Trump mengatakan kelompok Hamas harus dihancurkan.
Trump mengancam apabila Israel dan Hamas tidak melakukan kesepakatan gencatan senjata, maka akan ada neraka yang menanti.
Iran
Trump berupaya menggunakan sanksi yang kuat untuk mencekik ekonomi Iran dan memaksa negara itu untuk menegosiasikan kesepakatan yang akan menghambat program senjata nuklir dan balistiknya.
Pemerintahan Biden tidak secara signifikan melonggarkan sanksi yang diterapkan Trump, tetapi ada perdebatan tentang seberapa keras sanksi tersebut ditegakkan.
Iklim
Trump telah berulang kali berjanji untuk menarik diri dari Perjanjian Paris, sebuah perjanjian internasional yang dimaksudkan untuk membatasi emisi gas rumah kaca. Ia menarik diri dari perjanjian tersebut selama masa jabatannya, tetapi AS bergabung kembali dengan perjanjian tersebut di bawah Biden pada tahun 2021.
Pertahanan Misil
Trump telah berjanji untuk membangun force field pertahanan rudal canggih di seluruh AS. Ia belum menjelaskan secara rinci apa rencananya mengenai hal tersebut.
Namun ia mengatakan bahwa Angkatan Luar Angkasa, cabang militer yang diciptakan pemerintahan pertamanya akan memainkan peran utama dalam proses tersebut.
Dalam platform Partai Republik, force field yang dimaksud disebut sebagai Iron Dome mengingatkan kita pada sistem pertahanan rudal Israel, yang memiliki nama yang sama.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters