INDOZONE.ID - Donald Trump membuat catatan sejarah sekali lagi, dengan diresmikannya sebagai Presiden Amerika Serikat untuk masa jabatan kedua pada hari Senin, 20 Januari 2025 waktu setempat.
Upacara peresmian yang berlangsung di bagian depan Barat Gedung Capitol ini menandai pelantikan presiden AS yang ke-60.
Pelantikannya dihadiri oleh pemimpin dunia, tokoh politik, serta ribuan warga yang sangat bersemangat menyaksikan peristiwa bersejarah tersebut.
Upacara pelantikan dimulai tepat pukul 12 siang waktu setempat, ketika Trump secara resmi mengucapkan sumpah jabatan di depan Ketua Mahkamah Agung AS.
Dengan tangan di atas Alkitab, ia berjanji untuk "menjaga, melindungi, dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat".
Baca Juga: Donald Trump Berencana Relokasi 2 Juta Penduduk Gaza ke Indonesia
Momen tersebut menandai awal kembali kepemimpinannya di Gedung Putih, setelah masa jabatan sebelumnya dari tahun 2017 hingga 2021.
Dalam pidatonya, Trump menggambarkan visi dan rencana ambisius untuk empat tahun mendatang.
Ia menekankan sejumlah isu penting, termasuk ekonomi, keamanan nasional, dan kebijakan luar negeri yang mengutamakan kepentingan dalam negeri Amerika.
"Kami akan mengembalikan kejayaan Amerika, memperkuat perekonomian, dan memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi yang akan datang" ungkap Trump dalam orasinya yang disambut sorak-sorai para pendukungnya.
Pelantikan ini diramaikan dengan aneka acara menakjubkan, termasuk parade kepresidenan yang diadakan di Pennsylvania Avenue, serta sebuah pesta dansa resmi di berbagai lokasi prestisius di Washington, D.C.
Baca Juga: Rusia Siap Menghadapi Skenario Apa pun Terkait Perang Ukraina Jelang Pelantikan Trump
Untuk menjaga kelancaran acara, ribuan aparat keamanan dikerahkan, mengingat tingginya antusiasme masyarakat serta kemungkinan adanya demonstrasi dari kelompok oposisi.
Trump, yang berhasil mendulang kemenangan dalam pemilihan umum melalui kampanye bertema "Make America Great Again – Again", mendapatkan dukungan yang tangguh dari basis penggemarnya yang setia.
Namun, pemilihan kali ini tidak lepas dari berbagai kontroversi serta dinamika politik yang berlangsung dengan sangat mendalam.
Dengan pelantikan ini, Amerika Serikat memasuki sebuah fase baru di bawah kepemimpinan Trump, yang berkomitmen untuk terus memprioritaskan kebijakan yang terfokus pada kepentingan nasional serta memperkokoh posisi Amerika di panggung global.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: AP News