Rabu, 06 NOVEMBER 2024 • 10:01 WIB

Kampanye Pilpres AS 2024 Catat Rekor Sebagai yang Termahal Sepanjang Sejarah

Author

Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Kamala Harris. (foreignpolicy.com)

INDOZONE.ID - Pemilu untuk Pemilihan Presiden AS 2024, yang diselenggarakan pada Selasa (5/11/2024), mencatatkan rekor sebagai pemilu termahal dalam sejarah, dengan total anggaran kampanye mencapai Rp251,65 triliun (US$15,9 miliar).

Jumlah ini melewati pengeluaran pemilu 2020 sebesar Rp238,99 triliun (US$15,1 miliar) dan hampir dua kali lipat dari anggaran pemilu 2016 sebesar Rp102,88 triliun (US$6,5 miliar), sebagaimana dilaporkan oleh lembaga nonprofit OpenSecrets.

Wakil Presiden Kamala Harris, yang turut bertarung dalam pemilihan presiden, menjadi kandidat dengan sumbangan tertinggi.

Baca Juga: Jelang Pilpres AS, Donald Trump Klaim Unggul di 7 Negara Bagian Kunci

Baca Juga: Jelang Pilpres AS, Donald Trump Klaim Unggul di 7 Negara Bagian Kunci

Kampanyenya berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp15,83 triliun (US$1 miliar), di mana 40 persen berasal dari donatur kecil, ditambah dukungan sebesar Rp9,27 triliun (US$586 juta) dari berbagai komite aksi politik.

Sementara itu, kampanye Donald Trump mendapatkan Rp6,05 triliun (US$382 juta) dari sumbangan langsung, dengan 28 persen berasal dari pendonor kecil, serta tambahan Rp 10,98 triliun (US$694 juta) dari komite pendukung.

Salah satu donatur utama untuk Trump adalah pewaris bank, Timothy Mellon, yang menyumbangkan Rp3,12 triliun (US$197 juta) untuk Trump dan Partai Republik.

Baca Juga: Jika Kalah di Pilpres AS November Mendatang, Trump Ogah Nyapres Lagi

Donatur besar lain dari kubu Republik termasuk Richard dan Elizabeth Uihlein dari industri pengemasan, pemilik kasino Miriam Adelson, CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, serta investor Kenneth Griffin, masing-masing menyumbang lebih dari Rp1,58 triliun (US$100 juta).

Di kubu Demokrat, Michael Bloomberg menjadi donatur terbesar dengan total sumbangan sekitar Rp1,47 triliun (US$93 juta), yang terdiri dari kontribusi awal sebesar Rp680,56 miliar (US$43 juta) dan tambahan Rp791,35 miliar (US$50 juta).

George Soros juga memberikan sumbangan melalui komite aksinya sebesar Rp886,31 miliar (US$56 juta).

Secara keseluruhan, sekitar Rp166,18 triliun (US$10,5 miliar) telah digunakan untuk iklan kampanye, yang mencakup pemilihan dari presiden hingga pejabat lokal, menurut data dari firma pelacak iklan, AdImpact.

Untuk kampanye kepresidenan, Harris dan Trump telah menghabiskan Rp41,15 triliun (US$2,6 miliar) untuk iklan mulai dari Maret hingga 1 November.

Demokrat mencatat pengeluaran iklan sebesar Rp25,32 triliun (US$1,6 miliar), sementara Republik mengeluarkan sekitar Rp15,72 triliun (US$993 juta).

Dalam iklannya, Harris menekankan isu perpajakan, hak aborsi, ekonomi, dan layanan kesehatan. Sedangkan Trump berfokus pada imigrasi, inflasi, kriminalitas, perpajakan, dan ekonomi.

Pennsylvania menjadi negara bagian dengan pengeluaran iklan tertinggi untuk kampanye presiden, mencapai Rp4,18 triliun (US$264 juta), diikuti oleh Michigan sebesar Rp2,39 triliun (US$151 juta) dan Georgia sebesar Rp2,17 triliun (US$137 juta).

Secara keseluruhan, Pennsylvania mencatatkan pengeluaran total sebesar Rp18,99 triliun (US$1,2 miliar) untuk semua jenis pemilihan hingga ke tingkat lokal.

Meski tren hiburan online kian meningkat, hanya Rp6,63 triliun (US$419 juta) atau 17 persen dari total pengeluaran iklan kampanye presiden yang dialokasikan untuk platform digital.

Baca Juga: Central Park Five Gugat Donald Trump Terkait Pernyataan Kontroversial Dalam Debat Presiden

Di platform Meta seperti Facebook dan Instagram, Demokrat mengungguli Republik dengan pengeluaran sebesar Rp2,10 triliun (US$132,4 juta) dibandingkan Rp391 miliar (US$24,7 juta).

Namun, di platform X, Republik memimpin pengeluaran dengan Rp17,41 miliar (US$1,1 juta) dibandingkan dengan Rp2,37 miliar (US$150.000) dari Demokrat, menurut data AdImpact.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com