INDOZONE.ID - Donald Trump kembali berani mendatang lokasi tempat percobaan pembunuhannya beberapa waktu lalu, untuk menggelar aksi unjuk rasa pada Sabtu (5/10/2024).
Seperti yang diketahui, Trump hampir menjadi korban percobaan pembunuhan pada Juli lalu.
Dalam pidatonya, Trump mempertanyakan apakah lawan-lawan politiknya terlibat dalam insiden tersebut dan menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah menyerah.
"Tepat 12 minggu yang lalu, di tempat ini, seorang pembunuh berdarah dingin berusaha membungkam saya," kata Donald Trump di hadapan puluhan ribu pendukungnya yang menyambutnya dengan sorak-sorai.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, Trump berbicara dari balik kaca antipeluru untuk perlindungan ekstra.
Baca Juga: Upaya Pembunuhan Donald Trump Gagal, Tuduh Joe Biden dan Kamala Harris Sebagai Penyebabnya
Trump menyebut pelaku sebagai "monster ganas" dan berjanji bahwa ia tidak akan pernah menyerah, sambil memimpin massa pendukungnya yang meneriakkan "lawan, lawan, lawan."
Kembalinya Trump ke Butler, Pennsylvania, terjadi satu bulan sebelum pemilihan presiden pada 5 November, yang menurut Presiden Joe Biden kemungkinan tidak akan berlangsung damai.
Trump melancarkan serangan terhadap lawan politiknya, menyebut mereka sebagai "musuh dari dalam" yang berusaha mendakwanya dan bahkan, menurutnya, mungkin berencana untuk membunuhnya. "Seharusnya saya tidak selamat," ujarnya dengan nada serius.
Keamanan di lokasi tersebut diperketat dibandingkan dengan kampanye sebelumnya, dengan penembak jitu yang berjaga di gedung-gedung sekitarnya serta pesawat nirawak pengintai yang beroperasi di udara. Para pendukung yang hadir juga menunjukkan kekhawatiran, seperti Heather Hughes, 43, yang mengatakan bahwa ia merasa Trump masih berisiko meskipun yakin Trump akan berhasil mengatasi ancaman tersebut.
Baca Juga: Kisi-Kisi Pilpres Amerika Serikat 2024: Pertarungan Donald Trump vs Kamala Harris!
Setelah percobaan pembunuhan yang gagal, foto-foto Trump yang berlumuran darah dengan tangan terkepal dan meneriakkan "lawan" menjadi simbol penting kampanyenya. Pada hari Sabtu, banyak pendukungnya mengenakan kaus bergambar momen tersebut.
Miliarder Elon Musk juga hadir di atas panggung bersama Trump, menggarisbawahi pentingnya pemilih di negara-negara bagian medan pertempuran seperti Pennsylvania. Musk menegaskan bahwa kemenangan Trump sangat penting untuk melestarikan demokrasi di Amerika.
Sementara itu, Kamala Harris, calon dari Partai Demokrat yang menggantikan Joe Biden, berkampanye di North Carolina untuk bertemu dengan korban Badai Helene dan responden pertama.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Japan Today