INDOZONE.ID - Penyelenggara Olimpiade Paris 2024 meminta maaf setelah parodi 'The Last Supper' atau Perjamuan Terakhir dikecam publik, khususnya umat Kristen dan Katolik di seluruh dunia.
Sekadar diketahui, 'The Last Supper' merupakan lukisan terkenal karya Leonardo da Vinci yang menggambarkan perjamuan terakhir Yesus Kristus bersama para muridnya sebelum momen penyaliban.
Dalam pembukaan Olimpiade Paris 2024, sejumlah model transgender, dan seorang penyanyi telanjang yang menyerupai dewa anggur Yunani, Dionysus memparodikan Perjamuan Terakhir.
Baca Juga: Juara Olimpiade Greysia Polii Tanam Investasi di Startup Olahraga Ayo Indonesia
Sejumlah organisasi Kristen dan Katolik di seluruh dunia mengecam momen tersebut karena dianggap melecehkan 'Perjamuan Terakhir' Yesus Kristus bersama 12 muridnya.
Uskup terkenal Robert Barron di Minnesota mengatakan dalam sebuah video bahwa itu melecehkan "momen yang sangat sentral dalam Kekristenan."
Pembicara Dewan Perwakilan Rakyat AS Mike Johnson mengatakan di media sosial bahwa itu "mengejutkan dan menghina" orang-orang Kristen.
Setelah menerima banyak kecaman, penyelenggara Olimpiade Paris 2024 meminta maaf dengan menyebut tak ada niatan melecehkan 'Perjamuan Terakhir'.
"Jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan ketidakhormatan kepada kelompok agama mana pun. Kami benar-benar berusaha merayakan toleransi komunitas," kata juru bicara Olimpiade Paris, Anne Descamps.
Baca Juga: Heboh Maraknya Parodi Ferdy Sambo Dinilai Tidak Bisa Dipidana
"Melihat hasil jajak pendapat yang kami bagikan, kami percaya bahwa ambisi ini telah tercapai. Jika orang merasa tersinggung, tentu saja kami sangat, sangat menyesal," tambahnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: USA Today