INDOZONE.ID - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk membantu mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Bagaimanapun, gencatan senjata akan mengurangi penderitaan warga sipil Palestina. Harris mengambil sikap yang lebih tegas ketimbang Presiden AS, Joe Biden.
"Saatnya perang ini berakhir," kata Harris dalam pernyataan yang disiarkan di televisi setelah mengadakan pembicaraan langsung dengan Netanyahu, dikutip dari Reuters, Jumat (26/7/2024).
Harris, yang kemungkinan besar akan menjadi calon presiden (Capres) dari Partai Demokrat setelah Biden mengundurkan diri dari pemilihan pada Minggu, tidak berbasa-basi mengenai krisis kemanusiaan di Gaza setelah sembilan bulan perang antara Israel dan militan Hamas.
Baca Juga: UNRWA Sebut Butuh 15 Tahun untuk Bersihkan 40 Juta Ton Puing Perang Gaza
"Kita tidak boleh membiarkan diri kita kebas terhadap penderitaan dan saya tidak akan diam," tegasnya.
Pernyataan Harris yang tajam dan serius, menimbulkan pertanyaan apakah dia akan lebih agresif dalam menangani Netanyahu jika terpilih sebagai presiden pada 5 November mendatang.
Namun, para analis tidak mengharapkan adanya perubahan besar dalam kebijakan AS terhadap Israel, sekutu terdekat Washington di Timur Tengah.
Konflik dan Konsekuensi
Sementara itu, Biden sebelumnya bertemu dengan Netanyahu, lalu memberitahu bahwa perlu menutup celah untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan menghilangkan hambatan dalam aliran bantuan, menurut laporan pertemuan yang disediakan oleh Gedung Putih.
Baca Juga: Krisis Kemanusiaan di Gaza, Israel Paksa Evakuasi 300 Ribu Warga
Gencatan senjata telah menjadi subjek negosiasi selama berbulan-bulan. Pejabat AS percaya kedua belah pihak lebih dekat dari sebelumnya, untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata selama enam minggu dengan imbalan pembebasan oleh Hamas terhadap wanita, orang sakit, orang tua, dan sandera terluka.
"Ada pergerakan yang menjanjikan dalam pembicaraan untuk mengamankan kesepakatan ini, dan seperti yang baru saja saya katakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan ini," jelas Harris.
Meskipun sebagai wakil presiden AS dia sebagian besar mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, dia dengan jelas menyatakan pada mulai kehilangan kesabaran dengan pendekatan militer Israel.
"Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri. Dan, bagaimana caranya melakukan itu penting," ungkap Harris.
Baca Juga: Ketegangan Makin Memuncak, Cadangan Gas Alam di Gaza Senilai Ratusan Miliar Jadi Rebutan!
Dinamika Politik Dalam Negeri
Konflik Gaza telah memecah Partai Demokrat hingga memicu protes berbulan-bulan di berbagai acara Joe Biden.
Penurunan dukungan di kalangan Arab-Amerika dapat merugikan peluang Demokrat di Michigan, salah satu dari sedikit negara bagian yang kemungkinan besar akan menentukan pemilihan 5 November mendatang.
Sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran ini, Harris mendesak warga Amerika untuk membantu "mendorong upaya memahami kompleksitas, nuansa, dan sejarah kawasan ini."
"Kepada semua orang yang telah menyerukan gencatan senjata dan kepada semua orang yang merindukan perdamaian, saya melihat dan mendengar kalian," ujarnya.
Baca Juga: Tentara Israel Lepaskan Anjing untuk Serang Nenek di Kamp Pengungsian Jabalia Gaza
"Mari kita selesaikan kesepakatan ini sehingga kita bisa mendapatkan gencatan senjata untuk mengakhiri perang,” jelas Harris.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters