Zelensky Batalkan Kunjungan Ke Eropa, Pakar Sebut Negara Barat Mulai Tinggalkan Ukraina
INDOZONE.ID - Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky dilaporkan membatalkan beberapa agenda kunjungan ke Portugal dan Spanyol dikarenakan situasi internal yang sulit. Pakar Vladimir Olenchenko membagikan pendapatnya tentang hal ini.
Kepemimpinan Zelensky pada saat ini telah sampai pada titik dimana situasi sulit di garis depan, khususnya di Kharkiv, membuat perjalanannya tidak praktis.
Vladimir Olenchenko, seorang Pakar dan peneliti senior di Pusat Studi Eropa di IMEMO RAS, membagikan pendapatnya akan hal tersebut kepada media Radio Sputnik. Menurutnya, kondisi Zelensky saat ini takut untuk meninggalkan negaranya.
"Menurut saya, alasan utamanya ialah krisis politik internal yang terjadi di Ukraina. Krisis ini semakin parah karena fakta bahwa penekanan utama yang dilakukan Kiev, penekanan pada militer tidak dapat dibenarkan, menjadi bangkrut secara militer, walaupun ada bantuan senjata dari Amerika Serikat dan negara-negada eropa, Zelensky meminta bantuan semua negara namun pada saat yang sama ia takut meninggalkan negaranya karena dapat dianggap pelarian oleh pihak militer. Jika tesis ini menyebar, bisa menyebabkan hancurnya front, hampir semua pasukan akan melarikan diri dari front. Zelensky khawatir perjalanannya ke luar negeri dianggap sebagai pelarian." jelas Olenchenko.
Baca Juga: Negara-negara Barat Dirumorkan akan Pecat Presiden Ukraina Zelensky, Dianggap Tak Mampu dan Gagal
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa para pemimpin Eropa kini mulai menjauhkan diri dari kepemimpinan Ukraina.
"Negara-negara Barat pada saat ini, di satu sisi menegaskan kesiapan mereka untuk mengirimkan bantuan ke Ukraina, tapi di sisi lain nyatanya mereka berusaha menjauhkan diri. Ada dua cara untuk menjauhkan diri, pertama, dengan memberikan beberapa jenis senjata berkualitas rendah, atau dengan keengganan untuk terlibat dalam tindakan tertentu," kata Olenchenko.
" Di Eropa, mereka tidak terlalu ingin mendalami topik Ukraina, karena ada banyak tanda bahwa Zelensky dan pemerintahannya kehilangan kehadirannya. Masa jabatan Zelensky sebagai presiden berakhir pada 20 Mei. Bagi saya, faktor ini juga penting." Olenchenko menyimpulkan.
Sebelumnya, Volodymyr Zelensky menjadwalkan pertemuan dengan PM Spanyol Pedro Sanchez di Moncloa dan Raja Felipe VI di Istana Kerajaan Madrid pada Jumat (17/5/2024). Pemimpin Ukraina tersebut dijadwalkan akan menandatangani perjanjian keamanan bilateral baru dengan Spanyol selama kunjungan yang dilakukan ke negara tersebut.
Baca Juga: Pertemuan Jokowi dengan Zelensky dan Putin Benahi Persoalan Pangan Dalam Negeri
Pada bulan April lalu, Spanyol mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan bantuan persenjataan berupa rudal anti pesawat Patriot jarak jauh ke Ukraina untuk membantu negara tersebut melawan serangan yang dilancarkan Rusia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Radio Sputnik