Kamis, 25 JANUARI 2024 • 21:15 WIB

Houthi Surati Amerika dan Inggris, Tuntut Tinggalkan Yaman Secepatnya

Author

Pemberontak Houthi telah menyerang kapal kontainer milik Amerika Serikat (AS) dengan rudal balistik di lepas pantai Yaman.

INDOZONE.ID - Kelompok Houthi menuntut Amerika serta Inggris dan organisasi kemanusiaan untuk meninggalkan Yaman dalam waktu satu bulan. Ancaman ini diungkap pada Rabu (24/1/2024) dalam sebuah surat yang ditujukan kepada koordinator kemanusiaan PBB di Yaman, Peter Hawkins.

Menurut laporan Reuters, surat ini dikonfirmasi kebenarannya melalui salah satu pejabat Houthi, Mohammed Abdulsalam. Keputusan ini menyusul setelah Amerika dan sekutunya menyerang Houthi di Laut Merah.

"Kementerian ingin menekankan bahwa anda harus memberitahu para pejabat dan pekerja dengan kewarnegaraan Amerika dan Inggris bersiap meninggalkan negara itu dalam waktu 30 hari," tulis keterangan dalam surat yang dikirim Houthi kepada koordinator kemanusiaan PBB di Yaman, Peter Hawkins.

Dalam surat ini, Houthi juga memerinahkan organisasi asing di Yaman untuk tidak mempekerjakan warga negara Amerika dan Inggris.

Baca Juga: Amerika Serikat Minta China Desak Iran Stop Houthi Serang Kapal Di Laut Merah

Mengenai ancaman ini, pihak PBB belum memberi komentar terhadap media. Keduataan besar Amerika jua mengatakan bahwa mereka mengetahui surat tersebut namun belum bisa berkomentar terkait PBB atau organisasi kemanusiaan di Yaman.

Namun, Reuters menyebut kedutaan Inggris belum memberikan informasi mengenai tanggapan yang akan dilakukan terkait ancaman ini.

"PBB memberikan bantuan penting kepada Yaman, melalui rute laut yang membahayakan Houthi. Tidak ada yang harus dilakukan menghalangi kemampuan mereka untuk menyampaikan," kata salah satu staf kedutaan Inggris di Yaman.

Pekan lalu, Amerika Serikat menambahkan kelompok Houthi dalam daftar kelompok teroris yang mengganggu pengiriman internasional di Laut Merah.

Baca Juga: 64 Kapal Selamat Melintasi Laut Merah, Houthi: Tak Memiliki Hubungan Dengan Israel

Aksi militer Houthi di Laut Merah dan teluk Aden ini memicu perang dengan Amerika dan sekutunya. Saat ini konflik di antara keduanya mulai redam, namun Houthi dan Amerika sama-sama belum menyepakati gencatan senjata secara resmi.

Namun, pihak Houthi mengklaim bahwa serangan-serangan yang mereka luncurkan sebagai aksi solidaritas terhadap Palestina di Gaza. Mereka juga menekankan bahwa serangan ini akan terus selama Gaza terus dibombardir oleh Gaza.

Penulis: Gina Nurulfadilah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters