Sebelum Trump Umumkan Gencatan Senjata, Iran Sempat Kirim Rudal ke Pangkalan Militer AS di Qatar
INDOZONE.ID - Suasana di Timur Tengah kembali memanas ketika Iran meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid, markas besar militer AS di Qatar, pada Senin malam. Ledakan terdengar keras di langit Doha, sementara cahaya dari rudal dan sistem pertahanan udara terlihat jelas oleh warga.
Mengutip Aljazeera, Kementerian Pertahanan Qatar menyatakan berhasil mencegat sebagian besar dari total 19 rudal yang ditembakkan dari wilayah Iran. Satu rudal dilaporkan jatuh di dekat pangkalan, tapi tak menimbulkan korban jiwa ataupun kerusakan besar.
Qatar langsung mengutuk serangan itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya, meski Iran mengklaim serangan tersebut tak ditujukan ke permukiman sipil dan tak mengganggu hubungan persaudaraan dengan negara Teluk tersebut.
Donald Trump umumkan Iran-Israel Gencatan senjata
Tak lama setelah insiden ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump muncul dengan pengumuman mengejutkan: gencatan senjata total antara Israel dan Iran. Gencatan senjata itu disebut akan berlangsung dalam waktu 24 jam ke depan dan mencakup penghentian semua operasi militer oleh kedua pihak.
Baca juga: Kemlu RI Evakuasi 97 WNI dari Iran, Pulang Bertahap Lewat Azerbaijan
Trump mengungkapkan pengumuman ini lewat akun Truth Social miliknya, sambil menyebut konflik 12 hari terakhir sebagai “perang yang seharusnya tidak terjadi.” Hingga saat ini, baik Israel maupun Iran belum memberikan pernyataan resmi terkait kesepakatan damai tersebut.
Dalam keterangannya, Trump menyampaikan terima kasih kepada Iran karena telah memberikan "pemberitahuan awal" sebelum menyerang pangkalan AS, sehingga tak ada korban jiwa dari pihak Amerika. Ia juga mengklaim bahwa tak ada kerusakan besar akibat serangan tersebut, dan menekankan pentingnya momen ini sebagai awal dari berakhirnya kebencian di kawasan.
“Saya senang melaporkan bahwa tidak ada warga Amerika yang terluka, dan hampir tidak ada kerusakan yang terjadi,” tulis Trump sambil menyebut tindakan Iran sebagai sinyal bahwa mereka sudah “mengeluarkan semuanya dari sistem mereka.”
Sementara itu, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa negaranya tak akan tinggal diam jika diserang. Dalam unggahan di media sosial X, Khamenei menyatakan bahwa Iran tidak mencari konflik, tetapi juga tidak akan tunduk pada agresi dari pihak manapun.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menambahkan bahwa negaranya siap merespons lebih lanjut jika AS terus mengambil tindakan provokatif. Namun, sejauh ini, tidak ada indikasi bahwa Iran akan melakukan serangan lanjutan dalam waktu dekat.
Baca juga: Gencatan Senjata India dan Pakistan Hanya Bertahan Hitungan Jam, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Qatar berhasil menghalau beberapa rudal Iran
Kementerian Pertahanan Qatar mengatakan sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat rudal yang menargetkan Pangkalan Udara Al Udeid. Insiden tersebut tidak mengakibatkan kematian atau cedera, dan memuji "kewaspadaan angkatan bersenjata dan tindakan pencegahan yang diambil".
Qatar telah mengonfirmasi bahwa total 19 rudal ditembakkan dari Iran. Qatar menambahkan bahwa hanya satu rudal yang mengenai Pangkalan Udara Al Udeid tetapi tidak menimbulkan korban.
Di dalam negeri, suasana di Qatar sempat mencekam usai insiden serangan rudal. Warga sempat diminta berlindung di tempat oleh Kedutaan Besar AS dan Inggris. Wilayah udara Qatar dan beberapa negara Teluk lainnya sempat ditutup, namun kini sudah kembali dibuka.
Kementerian Pertahanan Qatar mengapresiasi kesiapan militernya dalam menghadapi serangan mendadak tersebut, dan memastikan tidak ada gangguan besar terhadap keselamatan publik maupun infrastruktur vital.
Laporan dari Teheran menyebut bahwa bagi Iran, serangan ke pangkalan AS di Qatar bukan hanya balasan atas serangan terhadap fasilitas nuklir mereka, tapi juga pesan simbolik kepada seluruh koalisi barat.
Baca juga: PM Qatar Berharap Otoritas Palestina Kembali ke Gaza setelah Perang Berakhir
Iran menuduh tidak hanya AS, tetapi juga Eropa, telah membantu Israel dalam melakukan operasi militer terhadap kepentingan Iran di wilayah tersebut. Karena itu, dari sudut pandang Iran, konflik ini masih merupakan bagian dari konfrontasi yang lebih besar yang belum berakhir.
Meski gencatan senjata telah diumumkan oleh Trump, banyak pihak internasional tetap bersikap waspada. Pengamat politik Al Jazeera menyebut bahwa ketegangan belum benar-benar surut, dan bahwa situasi ini bisa dengan mudah kembali memanas jika salah satu pihak merasa dilanggar.
Untuk sementara, langkah damai ini menjadi titik harapan, namun juga ujian serius bagi semua pihak di kawasan yang sejak lama bergolak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera