Pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) jatuh.
INDOZONE.ID - Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pada Senin (30/12) menyatakan bahwa perang yang dilancarkan Rusia di Ukraina berperan dalam kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
"Perang brutal Rusia terhadap Ukraina menyebabkan penderitaan semakin banyak orang tak bersalah, bahkan di luar Ukraina. Salah satunya adalah tragedi kecelakaan pesawat di Aktau, yang harus diselidiki secara menyeluruh," tulis Scholz di platform X pada Senin (30/12).
"Doa kami menyertai keluarga korban, dan kami berharap para korban yang terluka segera pulih," tambah Scholz.
Di sisi lain, dalam wawancara dengan wartawan di Berlin, Kathrin Deschauer, wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, menyatakan bahwa kematian tragis tersebut tidak akan terjadi seandainya Presiden Vladimir Putin tidak melancarkan perang terhadap Ukraina.
Baca Juga: 4 Kecelakaan Pesawat Terjadi dalam Sepekan Terakhir: Total 217 Orang Meninggal Dunia!
Pada Rabu (25/12), sebuah pesawat Azerbaijan Airlines yang terbang dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny di Republik Chechnya, Rusia, jatuh sekitar tiga kilometer dari Aktau, yang terletak di pesisir Laut Kaspia.
Pihak berwenang Kazakhstan melaporkan bahwa 38 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Embraer 190 yang mengangkut 67 orang, sementara 29 lainnya selamat. Penyidikan terkait insiden tersebut masih berlangsung.
Pernyataan awal menyebutkan bahwa kecelakaan tersebut mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung. Namun, rekaman dari lokasi menunjukkan adanya lubang besar di bagian ekor pesawat, yang memunculkan spekulasi bahwa kemungkinan terjadi serangan.
Pada Kamis (26/12), sejumlah pejabat senior Azerbaijan mengonfirmasi kepada Anadolu bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh serangan sistem rudal milik Rusia.
Baca Juga: Pesawat Azerbaijan Jatuh di Kazakhstan Diduga Tertembak Sistem Pertahanan Rusia
Pada Sabtu (28/12), Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan percakapan telepon dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, di mana Putin menyampaikan permintaan maaf dan ucapan belasungkawa atas insiden tersebut.
Keesokan harinya, Aliyev mengungkapkan bahwa ekor pesawat yang jatuh itu rusak parah akibat tembakan senjata dari darat. Aliyev pun mendesak Rusia untuk mengakui kesalahan, memberi sanksi kepada pihak yang bertanggung jawab, dan memberikan kompensasi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Anadolu