INDOZONE.ID - Pemerintah Israel berencana membatasi umat muslim yang akan melakukan ibadah di masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan karena alasan keamanan.
Hal ini dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin (19/2/2024) kemarin.
"Perdana menteri membuat keputusan yang seimbang dalam kebutuhan keamanan yang ditentukan oleh para profesional," kata juru bicara Netanyahu yang dikutip dari Reuters.
Namun, Netanyahu tidak menjelaskan secara spesifik aturan pembatasan akses masjid Al-Aqsa di bulan Ramadan mendatang.
Menurut laporan Al Jazeera, keputusan pembatasan ini dikecam oleh kelompok Hamas serta otoritas Palestina.
Pasalnya masjid Al-Aqsa merupakan salah satu situs suci bagi umat muslim di dunia yang terletak di bukit kota Yerussalem.
"Kelanjutan dari kriminalitas Zionis dan perang agama yang dipimpin oleh kelompok pemukim ekstrimis dalam pemerintahan pendudukan teroris teradap rakyat Palestina kami," kata perwakilan Hamas.
Baca Juga: Menteri-Menteri Israel Sepakat Tolak Rencana Amerika Bentuk Negara Palestina
Sementara itu, Israel juga mengancam akan terus membombardir wilayah Rafah selama Ramadan jika para sandera tidak segera dibebaskan.
"Mereka bisa menyerah, membebaskan sandera, dan warga sipil Gaza bisa merayakan hari Ramadan," kata anggota kabinet perang Benny Gantz pada Minggu (18/2/2024).
Penulis: Gina Nurulfadilah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters, Al Jazeera