Kategori Berita
Media Network
Selasa, 26 DESEMBER 2023 • 07:30 WIB

8 Alasan Yahudi Ortodoks Memandang Israel dan Ideologi Zionisme sebagai Wabah

Ilustrasi Yahudi.

INDOZONE.ID - Genosida di Palestina oleh Israel hampir memasuki bulan ketiga. Sejak perang kembali meletus pada 7 Oktober lalu, lebih dari 20 ribu orang, termasuk di antaranya anak-anak, perempuan dan lansia tewas, sementara lebih dari 50 ribu warga sipil luka-luka sampai hari ini.

Meski korban terus bertambah, Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ogah menyepakati gencatan senjata permanen dan menyudahi konflik di Jalur Gaza. Zionis terus berusaha memberantas pasukan Hamas dan mengklaim kependudukan Israel di Palestina.

Aksi Israel ini tak pelak mendapat kecaman dari seluruh masyakat dunia, termasuk juga dari bangsa Yahudi lain. Komunitas Yahudi Otodoks atau Neturei Karta adalah sekelompok Yahudi yang menolak zionisme dan pendirian negara Israel. Tidak hanya itu, aliran Yahudi yang benyak tersebar di Yerussalem, London, New York, dan bagian utara negara bagian New York ini bahkan memandang zionisme dan Israel sebagai wabah.

Berikut alasan mengapa Yahudi Ortodoks sangat mengecam keras tindakan genosida dan apartheid yang dilakukan zionis Israel terhadap warga Palestina, berdasarkan akun X komunitas Yahudi Ortodoks @TorahJudaism:

1. Sejarah Zionisme: Ditemukan Seorang Cabul Untuk Memutarbalikkan Yudaisme

Ideologi yang disebut Zionisme ditemukan di Eropa oleh seorang cabul bernama Theodor Herzl, yang bahkan tidak percaya pada Yudaisme. Tujuan Herzl membuat paham ini adalah untuk memutarbalikkan agama Yudaisme dan menggantikannya dengan Zionisme.

Orang-orang Yahudi Torah sangat menentang ideologi ini, ketika ideologi ini muncul. Para rabi Yahudi berperang melawan Zionisme dengan segala cara.

Sebaliknya, ketika Zionis menyadari bahwa orang-orang Yahudi menentang mereka, mereka melakukan yang terbaik untuk menekan oposisi Yahudi.

Selain itu, saat tidak mendapatkan dukungan yang mereka harapkan dari orang-orang Yahudi, mereka menghubungi para rentenir yang mengaku Yahudi dan orang-orang kaya di Amerika dan Eropa, memberi tahu mereka tentang Zionisme, dan mereka segera mengadopsi gagasan ini. Namun ada masalah besar, nama masalah itu adalah Yudaisme dan Yahudi Torah.

Baca Juga: Momen Umat Yahudi di New York Turun Demo Dukung Palestina, Tuding Israel sebagai Penjahat Perang

2. Membentuk Sebuah Negara Untuk Menyatukan Semua Orang Yahudi Adalah Kebohongan Terbesar Zionis

Sejak berdiri, zionis ingin mendirikan sebuah negara, Israel. Tujuan negara ini adalah untuk menyatukan semua orang Yahudi. Tapi ini bohong besar, Zionis tahu betul bahwa kaum Yahudi menantang berdirinya sebuah negara. Meski begitu, mereka tetap berdiri di balik agama Yudaisme untuk mendirikan negara zionis.

Semementara itu, ada tiga sumpah yang tidak boleh diingkari oleh bangsa Yahudi, salah satu isi sumpah ini lah yang tidak memperbolehkan Yahudi untuk mendirikan sebuah negara sendiri. Berikut merupakan tiga sumpah yang termaktub dalam Talmud:

  • Tidak pergi secara massal, dengan paksa, ke Tanah Suci (Yerussalem).
  • Tidak memberontak terhadap negara-negara yang berkuasa saat itu.
  • Tidak melakukan upaya apa pun untuk mengakhiri isolasi.

Talmud memperingatkan orang-orang Yahudi, bahwa jika mereka tidak menaati 3 sumpah yang disebutkan di atas, G-d (orang Yahudi tidak menyebut Tuhan secara gambling-red) Yang Maha Kuasa akan berpaling dari orang-orang Yahudi dan membuang daging mereka ke ladang seperti binatang.

Zionis terus mengejar impian mereka untuk mendirikan sebuah negara hingga Perang Dunia, dan mereka terus berusaha menekan orang-orang Yahudi untuk menerima gagasan ini. Namun, mereka tidak mendapatkan apa yang mereka harapkan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

8 Alasan Yahudi Ortodoks Memandang Israel dan Ideologi Zionisme sebagai Wabah

Link berhasil disalin!