Tiga Siswi SMA di Busan Tewas, Diduga Bunuh Diri karena Tekanan Akademik

Ilustrasi sekolah SMA di Busan, Korea Selatan. (freepik)

INDOZONE.ID - Sebuah tragedi mengejutkan terjadi di Korea Selatan, saat tiga siswi SMA Busan tewas secara tragis pada dini hari, Jumat (20/6/2025). 

Ketiganya ditemukan tak bernyawa di taman sebuah kompleks apartemen. Dugaan sementara mengarah pada tindakan bunuh diri yang dipicu oleh tekanan akademik yang sangat berat.

Sekitar pukul 01.39 waktu setempat, layanan darurat menerima laporan adanya tiga pelajar yang ditemukan tak sadarkan diri di area taman apartemen.

Baca juga:  Pegawai BI Tewas, Polisi Pastikan Bunuh Diri: Terekam CCTV

Ketiga korban adalah siswa SMA di Busan Korea Selatan yang duduk di kelas dua di salah satu sekolah menengah atas yang dirahasiakan identitasnya. Mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun sayangnya nyawa mereka tak tertolong.

Pihak kepolisian dan dinas pendidikan setempat mengonfirmasi bahwa ketiga siswi tersebut adalah sahabat dekat yang bersekolah di tempat yang sama. 

Rekaman kamera pengawas (CCTV) menunjukkan mereka naik lift bersama pada pukul 23.42 malam sebelumnya dan menuju lantai 20. Tidak ada dari mereka yang tinggal di gedung tersebut.

Dalam kasus bunuh diri siswi Korea ini, dua dari tiga korban meninggalkan surat terakhir yang mengungkapkan beban mental akibat tekanan akademik. 

Tidak ditemukan indikasi perundungan atau kekerasan dari luar, dan hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya luka fisik. Surat tersebut memperlihatkan betapa beratnya tekanan yang mereka alami sebagai pelajar.

Baca juga:  Curhat ke Damkar Ingin Bunuh Diri, Perempuan Ini Ditemukan Terkapar Usai Tenggak Cairan Pembersih Toilet

Menanggapi tragedi siswa di Busan ini, Dinas Pendidikan Kota Busan segera membentuk satuan tugas gabungan untuk menyelidiki penyebab kejadian. 

Sekolah tempat para korban belajar juga menggelar rapat darurat untuk merumuskan langkah penanganan bagi siswa dan guru yang terdampak secara emosional.

Tiga pengawas pendidikan dikirim ke rumah sakit tempat jenazah disemayamkan, guna memberikan dukungan langsung kepada keluarga.

Meski penyelidikan masih berlangsung, otoritas setempat menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental pelajar di Korea Selatan.

Tekanan akademik yang tinggi kerap menjadi pemicu masalah psikologis serius, terutama di kalangan remaja.