Senin, 09 JUNI 2025 • 14:35 WIB

Pemda Sampai Masyarakat Pulau Gag Sepakat Meminta Penambangan Nikel Dilanjutkan

Author

Alat berat tambang nikel milik PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya.

INDOZONE.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bersama Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati bersama-sama meninjau aktifitas penambangan yang dilakukan PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat beberapa waktu lalu.

Selain penijauan, Pemda dan masyarakat setempat sendiri disebut meminta proses penambangan nikel tetap dilanjutkan.

Awalnya, Bahlil berbicara alasan dirinya menyempatkan diri datang langsung ke Sorong. Dia mengaku ingin mendengarkan aspirasi dan melihat langsung situasi di sana.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi: Ibadah Haji 2025 Berjalan Lancar dan Aman

"Saya menyempatkan diri bersama Gubernur dan Bupati Raja Ampat melakukan kunjungan ke Pulau Gag, Raja Ampat naik heli dalam rangka merespon apa yang menjadi perkembangan pemberitaan di media sosial. Kami menghargai semuanya, pemberitaan itu kami menghargai dan bentuk penghargaan itu kita terus cek, supaya lebih objektif kondisi yang ada," kata Bahlil kepada wartawan seperti dikutip pada Senin (9/5/2025).

Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu mengungkap jika kondisi pertambangan yang digambarkan selama ini dinilai Elisa Kambu tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya, karena itu perlu diluruskan dengan cara mengunjungi dan melihatnya secara langsung situasi di lapangan

"Kita pastikan mungkin video itu bukan dari Gag, bukan dari Piaynemo, mungkin dari tempat lain. Mereka ambil dari mana kita juga tidak tahu, tapi yang pasti bukan dari penambangan di Pulau Gag," kata Elisa.

Lebih jauh, Elisa sendiri menyebut masyarakat sekitar tambang malah menunjukkan dukungan agar aktifitas pertambangan dapat dilanjutkan karena terbukti memberikan manfaat bagi mereka baik secara langsung maupun tidak langsung.

Baca Juga: Harga Emas Antam, Senin 9 Juni 2025: Stabil di Angka Rp1,904 Juta per Gram

"Ketika kami sampai disana, masyarakat lokal, semua yang ada di situ, kecil, besar, perempuan, tua, muda, mereka menangis, minta Pak Menteri ini tidak boleh ditutup, ini harus dilanjutkan. Dan kalau kami pemerintah harus mengikuti kemauan masyarakat, dan kita itu hadir untuk kesejahteraan masyarakat, kenapa kita harus membuat rakyat susah," ungkap Elisa.

Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati sendiri juga menyampaikan setelah dirinya mengunjungi secara langsung apa yang ada disana berbeda dengan yang ada di media sosial dan masyarakat disana tidak menginginkan jika aktifitas pertambangan disana ditutup.

"Mereka tidak mau tutup tambang, karena itu untuk menopang kehidupan mereka disana. Mereka menginginkan itu, karena itu kami berharap kebetulan ada Pak Menteri di sini untuk membuka tambang itu," ujar Abdul.

Kendati demikian, Abdul meminta agar pengawasan ditingkatkan terutama terkait analisis dampak lingkungan supaya lebih bagus lagi ke depan.

"Mari sama-sama kita jaga Raja Ampat, kita kasih promosi yang baik jangan sampai Raja Ampat ini jadi negatif wisatawan jadi berkurang. Kita harus jaga kawasan wisata kita agar kedepan tidak dicemari," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: