INDOZONE.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi Indonesia tumbuh 4,87% di tengah tantangan global.
"Di tengah perlambatan ekonomi & ketidakpastian global, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang cukup resilien," ujarnya dalam siara pers yang diterima, Selasa (6/5/2025).
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,87 Persen di Awal 2025, Tertinggi Kedua Di Antara Negara G20
Faktor Pendukung:
- Konsumsi rumah tangga (+4,89%) didorong libur Tahun Baru & Ramadhan-Lebaran.
- APBN bantu lewat insentif (THR, diskon listrik/tol, stabilisasi harga pangan via Bulog).
- Pertanian meroket (+10,52%) berkat Ramadhan, subsidi pupuk, & produksi beras naik 60% (yoy). FYI, Indonesia jadi produsen beras terbesar di ASEAN dengan 34,6 juta ton!
- Sektor lain juga solid: industri (+4,55%), perdagangan (+5,03%), transportasi (+9,01%).
Plus:
- Pengangguran turun (4,76% vs 4,82% di 2024).
- Lapangan kerja naik (3,59 juta vs 3,55 juta).
- Tantangan & Strategi:
- Investasi (+2,12%) & ekspor (+6,78%) masih perlu didongkrak.
Baca Juga: Hemat hingga Rp306T, Menkeu Keluarkan Surat Pemotongan 16 Anggaran Belanja
Pemerintah fokus pada:
- Deregulasi (permudah investasi & perdagangan).
- Program prioritas (Makan Bergizi Gratis/MBG, subsidi perumahan/FLPP).
- Negosiasi global (G20, ASEAN+3, BRICS) buka pasar ekspor baru.
"Optimisme terus dijaga... APBN harus bekerja optimal untuk lindungi masyarakat & pastikan ekonomi tumbuh berkelanjutan," tegas Sri Mulyani.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Siaran Pers