Kamis, 10 APRIL 2025 • 19:22 WIB

Kemhan Sebut 11 Pendulang Emas Dibantai KKB secara Brutal: Ada yang Organ Tubuhnya Terpotong

Author

Ilustrasi anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB). (ANTARA FOTO/HO-Humas Nemangkawi)

INDOZONE.ID - Kementerian Pertahanan (Kemhan) angkat bicara terkait aksi penyerangan brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap para pendulang emas di Papua.

Belasan korban disebut dibantai secara sadis.

"Ada 11 penambang ilegal yang menjadi korban dan diperlakukan secara tidak manusiawi," kata Kepala Biro Informasi dan Hubungan Masyarakat Setjen Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).

Baca Juga: Pendulang Emas di Yahukimo Papua Diserang KKB, Belasan Orang Tewas, 2 Orang Masih Disandera

Frega mengungkapkan bahwa para korban dibunuh secara brutal oleh KKB.

Bahkan, ada korban yang ditemukan dengan kondisi organ tubuh terpotong.

"Mereka dibunuh dengan sadis, bahkan ada yang organ tubuhnya terpotong. Ini jelas tindakan yang tidak dapat ditoleransi karena melanggar nilai-nilai kemanusiaan," ujarnya.

Baca Juga: Data Bentrokan Pilkada Sepanjang 2024-2025: 12 orang Tewas hingga Adanya Keterlibatan KKB

KKB atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebelumnya mengklaim bahwa mereka menargetkan anggota intelijen TNI. L

Namun, Frega membantah keras pernyataan tersebut.

"Karena itu saya tegaskan, apa yang dilakukan OPM di Yahukimo sangat tidak berperikemanusiaan dan menyasar warga sipil. Propaganda mereka yang menyebut para korban adalah agen intelijen TNI sama sekali tidak benar," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, KKB melakukan penyerangan terhadap para pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua, pada 6 dan 7 April 2025.

Tercatat, ada 11 orang yang menjadi korban kebrutalan KKB.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menyatakan bahwa ada delapan orang yang masih hilang dan dua orang lainnya disandera oleh KKB.

"Berdasarkan informasi yang kami terima, saat ini ada 35 pengungsi yang telah diamankan di Kampung Mabul, Distrik Korowai, Kabupaten Asmat. Namun, delapan orang dilaporkan terpisah dari rombongan dan hingga kini belum ditemukan. Selain itu, diduga dua orang, yakni kepala kampung dan kepala dusun, masih disandera oleh KKB," jelas Yusuf.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Narasumber