Selasa, 08 APRIL 2025 • 20:48 WIB

Polres Tulungagung Gagas Festival Balon Udara Aman, Mirip di Wonosobo

Author

Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi gagas balon udara aman.

INDOZONE.ID - Tradisi menerbangkan balon udara saat Lebaran memang sudah jadi kebiasaan di Tulungagung, Jawa Timur.

Tapi sayangnya, beberapa waktu lalu sempat terjadi insiden balon berisi petasan meledak di Dusun Bancang, Desa Gandong, Kecamatan Bandung.

Akibatnya? Rumah dan mobil warga rusak, kerugian pun ditaksir sampai Rp100 juta.

Melihat kejadian itu, Polres Tulungagung nggak tinggal diam. Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi, punya ide menarik, yakni bikin Festival Balon Udara Tanpa Petasan.

Baca Juga: Balon Udara Meledak Rusak Rumah dan Mobil Warga di Tulungagung, Pelaku Remaja: Saya Diam di Rumah

Tujuannya? Biar tradisi tetap jalan, tapi nggak membahayakan keselamatan.

“Ini bukan cuma buat hiburan, tapi juga sebagai edukasi dan pencegahan,” kata Kapolres.

Ia mencontohkan daerah Wonosobo yang sukses menggelar festival balon aman, dan berharap Tulungagung bisa melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Ini Peran 7 Pelaku dalam Pembuatan Balon Udara Berisi Petasan yang Meledak di Tulungagung

Tentu saja, gagasan ini disambut baik banyak pihak. Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD), M. Sholeh, bilang kalau belasan desa sudah siap ikut meramaikan festival ini.

“Kami akan bantu sosialisasi demi keamanan bersama,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari PLN. Perwakilan PLN ULTG Kediri UPT Madiun, Sunardi, mengingatkan bahwa balon berpetasan bisa bahaya banget buat jaringan listrik. Jadi, ide festival balon aman ini memang pas banget.

Festivalnya sendiri akan dirancang lebih aman, misalnya dengan balon bertali supaya nggak terbang sembarangan. Intinya, tetap seru tapi nggak merugikan siapa-siapa.

Dengan kerja sama dari berbagai pihak, Polres Tulungagung berharap tradisi balon udara tetap bisa dinikmati, tanpa harus bikin was-was. Seru, kan?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan