Lansia Tertimpa Atap Rumah Ambruk Akibat Diterpa Angin Kencang, Warga dan Dinsos Beri Bantuan
INDOZONE.ID – Sebuah rumah di Dusun Krajan, Desa Kasiyan, Kecamatan Puger, Jember, ambruk akibat hujan deras dan angin kencang pada Senin petang (17/2/2025).
Atap rumah yang terbuat dari bambu itu runtuh, menimpa penghuni rumah, seorang lansia bernama Artinah (50).
Akibat kejadian ini, Artinah mengalami luka lebam di tangan dan kaki. Tetangga yang mendengar suara keras segera bergegas menolongnya.
"Kejadiannya kemarin sore, terdengar suara bruk cukup keras. Kita semua tetangga langsung menuju sumber bunyi dan mendapati nenek berada di bawah tumpukan atap," kata Fauzan (27), salah satu warga.
Fauzan bersama ayahnya langsung membantu mengevakuasi Artinah. Beruntung, luka yang dialami tidak terlalu parah.
Baca Juga: 32 Siswa SMPN 4 Jember Kesurupan Massal saat Upacara, Wali Murid Panik
Kondisi Rumah Rusak Parah
Ambruknya atap membuat rumah Artinah mengalami kerusakan berat. Sebagian besar perabotan, seperti kasur, lemari, pakaian, dan peralatan dapur, rusak akibat terkena air hujan.
Saat ini, Artinah untuk sementara tinggal di rumah tetangganya sambil menunggu perbaikan rumahnya.
"Rusaknya rumah itu lumayan parah, mungkin atapnya sudah lapuk. Sehingga dibutuhkan upaya perbaikan. Karena nenek hidup sendirian, untuk sementara si nenek numpang di rumah tetangga," tambah Fauzan.
Warga sekitar, bersama relawan Sahabat Tagana Jember, segera membersihkan puing-puing dan membantu perbaikan darurat.
Dinsos Turun Tangan
Menanggapi kejadian ini, Dinas Sosial (Dinsos) Jember langsung memberikan bantuan kepada Artinah dan korban lainnya.
"Di Puger itu kemarin kejadian ada dua tempat, di (Desa) Mojosari dan Kasiyan. Dua-duanya adalah lansia. Yang satu lansia tunggal, yang satunya lagi masih ada keluarga," kata Kepala Dinsos Jember, Akhmad Helmi Luqman.
Dinsos menyalurkan bantuan berupa sembako, kasur, selimut, pakaian, serta kebutuhan dasar lainnya.
"Hari ini kami langsung menuju ke lokasi untuk memberikan atensi bantuan berupa sembako, kasur, selimut, sandang, dan family kit. Kalau ada anak kecil di sana, kita cek dulu, lihat ada tidak family kit. Kalau ada anak-anak, kita kirim ke family kit," jelasnya.
Namun, Helmi mengakui bahwa bantuan dari pemerintah saat ini masih terbatas karena keterbatasan anggaran.
"Kita juga belum pengadaan, kondisinya kebetulan yang tahun kemarin juga habis. Tahun ini belum ada pengadaan. Terus, BBM teman-teman yang ke sana juga. Alhamdulillah, BBM kami juga support, masih bisa lah cukup untuk sekarang, masih bisa cukup," katanya.
Dinsos juga mengajak warga untuk bergotong royong dalam proses perbaikan rumah.
"Kami berharap bantuan dari masyarakat sekitar karena memang dari bambu atau kayu yang ada di sana yang bisa dimanfaatkan. Kami mengimbau kepedulian masyarakat sekitar untuk juga ikut membantu gotong royong," tutupnya.
Saat ini, upaya perbaikan masih dilakukan secara swadaya dengan dukungan dari berbagai pihak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung