Kamis, 23 JANUARI 2025 • 14:35 WIB

Mendiktisaintek Satryo Soemantri dan Komisi X DPR Kok Gelar Rapat Tertutup? Ini Alasannya

Author

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan klarifikasi terkait aksi demo yang terjadi di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Rumah Dinas, Jakarta, Senin (20/1/2025). Dalam klarifikasinya, Mendikti Saintek mengatakan telah mengundang dan berdiskusi dengan dua tokoh aksi demo serta tidak ada pemecatan hanya rotasi atau mutasi pegawai. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU

INDOZONE.ID - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menghadiri rapat kerja (raker) yang digelar secara tertutup oleh Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Berdasarkan pantauan, dengan mengenakan kemeja berwarna putih, Menteri Satryo memasuki ruang rapat Komisi X DPR RI sekitar pukul 13.53 WIB.

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan salah satu alasan rapat digelar tertutup adalah agar Menteri Satryo dapat memberikan keterangan secara leluasa kepada pihaknya.

"Kalau terbuka kan enggak jadi blak blakan," dia melansir Antara.

Sebelumnya, informasi mengenai rapat pada hari ini telah disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani. Lalu menyampaikan rapat dengan Menteri Satryo akan digelar pada pukul 14.00 WIB.

Baca Juga: Kesal Mobilnya Sering Dibuat Lecet, Pria di Kelapa Gading Tembak Mati Kucing Berujung Diamankan Polisi

Isu Pembahasan

Lalu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati telah menyampaikan sejumlah hal yang akan dibahas dalam rapat tersebut. Di antaranya adalah mengenai evaluasi pelaksanaan anggaran Kemendiktisaintek pada tahun 2024.

Lalu, ada pula pembahasan mengenai program atau kegiatan Kemendiktisaintek yang akan dilakukan pada tahun 2025 serta isu-isu terkini yang menyangkut kementerian tersebut.

"Ada juga yang lain-lain yang mungkin sedang menjadi topik pembahasan kalayak ramai. Itu, kira-kira begitu," kata dia.

Buntut Aksi Demo

Sebelumnya, ramai diperbincangkan oleh publik mengenai ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang menggelar aksi damai di depan kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1).

Aksi yang dilakukan dengan menyanyikan sejumlah lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri, teriakan yel-yel, serta pembentangan spanduk dan sejumlah karangan bunga tersebut dipicu oleh adanya pemberhentian secara mendadak kepada salah seorang pegawai Kemdiktisaintek bernama Neni Herlina, beberapa waktu yang lalu.

Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) membentangkan spanduk saat berunjuk rasa di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1/2025). Mereka menuntut keadilan dan sebagai bentuk solidaritas terhadap sejumlah pegawai yang diduga diperlakukan semena-mena oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. ANTARA FOTO/Sean Filo Muhamad/app/tom.

Lalu, Mendiktisaintek membantah dirinya melakukan pemecatan, tetapi menyebut mutasi dan rotasi yang merupakan hal biasa di suatu instansi atau kementerian.

Hal tersebut disampaikan Satryo di rumah dinasnya, wilayah Jakarta Selatan, pada Senin (20/1) malam, saat memberikan respons terkait demonstrasi yang dilakukan oleh jajaran staf Kantor Kemdiktisaintek pada Senin (20/1) pagi.

"Untuk diklarifikasi, dan tadi juga sudah saya sampaikan kepada yang bersangkutan, kementerian tidak pernah memecat siapa-siapa. Yang ada, pemerintah itu, kementerian mengadakan mutasi atau rotasi, benar-benar sesuatu yang memang umum dikerjakan oleh sebuah institusi, lembaga dari pemerintah maupun non-pemerintah," kata dia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara