Minggu, 24 NOVEMBER 2024 • 20:40 WIB

Momen Ibnu Jamil dan 'Bu Tejo Tilik' Nobar Film 'Tepatilah Janji', Edukasi Politik Jelang Pilkada 2024

Author

Momen Siti Fauziah (Bu Tejo) dan Ibnu Jamil sapa warga Yogyakarta dalam acara nobar 'Tepatilah Janji' oleh KPU DIY, di UGM, Sabtu (23/11/2024)

INDOZONE.ID - Film Tepatilah Janji karya sutradara Garin Nugroho, diputar pada kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih yang diselenggarakan KPU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (23/11/2024) malam.

Acara dihadiri puluhan peserta yang didominasi kalangan mahasiswa, yang begitu antusias menyaksikan film tersebut.

Ketua KPU DIY, Ahmad Shidqi mengatakan, pemutaran film Tepatilah Janji menjadi bentuk edukasi proses demokrasi dan  meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih pemimpin yang berkomitmen pada janji-janjinya.

"Ini bagian dari sosialiasi menjelang hari pemungutan suara, kita berusaha untuk mengajak masyarakat khususnya generasi Z dalam partisipasi Pilkada," kata Shidqi di sela-sela acara.

Shidqi menuturkan, strategi sosialiasi pilkada dengan menonton film bersama lantaran saat ini film semakin populer dan diterima semua kalangan.

"KPU itu menggunakan banyak stretegi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam sosialisasi pemilihan. Dan karena film kan sekarang ini cara yang populer ya, bisa diterima dibanyak kalangan, mudah menyampaikan pesan-pesan," ujar Shiqi.

Baca Juga: KPU DIY Paparkan 14 Paslon Bupati dan Walikota Yogyakarta Siap Ramaikan Kontestasi Pilkada 2024, Ini Dia Daftarnya

"Apalagi di film ini banyak quote-quote yang bisa diambil sebagai sarana edukasi politik itu kuat, seperti soal menghindari money politik, soal anti sara," sambungnya.

Karena film Tepatilah Janji menggambarkan nuansa pemilihan umum di masyarakat, termasuk di pedesaan. Kabupaten Sleman dipilih menjadi lokasi syuting film tersebut.

"Ini kan diambil di desa wisata dan nuansa desanya itu yang cukup bagus ya. Jadi ini memggambarkan bagaimana politik di desa sehari-hari yang itu banyak dirasakan oleh masyarakat. Di film juga dijelaskan bagaimana situasi permasalahan pemilihan salah satunya money politik dan dampaknya dari itu. Maka itulah situasi riil dimasyarakat ketika ada pemilihan umum," terang Shidqi.

Turut hadir pada nobar tersebut perwakilan KPU RI, dan sejumlah pemeran film tersebut, seperti Ibnu Jamil (artis/pemain sineteron) dan Siti Fauziah/bu Tejo (pemeran film 'Tilik).

Ibnu Jamil mengaku senang dapat berpartisipasi menjadi peran di film garapan Garin tersebut.

"Seru banget. Awalnya mas Garin nawarin kalau dia mau bikin film tentang Pilkada. Filmnya yang menceritakan siklus/sistem pemilihan didesa tersebut," kata Ibnu Jamil.

Menurut Jamil, melalui film ini, semua kalangan masyarakat harus memahami pola politik karena secara langsung dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

"Jadi memang politik itu coba dianalogikan dalam karya film mas Garin ini dari sebuah meja makan. Di setiap keluarga pasti ada yang namanya politik meja makan nanti ada pembicaraan-pembicaraan tentang politik, pimpinannya, partainya dan segala macam," katanya.

Baca Juga: KPU DIY Tetapkan Anggota Dewan Provinsi, 29 Persen Orang Baru

"Dari film ini saya juga belajar kalau kita semua itu sedikit banyak yang harus tahu tentang politik, kenapa? Karena itu akan membentuk kehidupan kita, mulai dari yang simple-simple adalah bahan bakar, rumah sakit, pendidikan, pajak, semuanya itu mempengaruhi kehidupan kita secara langsung," sambungnya.

Sehingga, ia menghimbau agar masyarakat terutama generasi muda tidak golput saat pemilihan 27 November mendatang.

Ibnu Jamil, artis/pemain sinetron

"Jadi makanya jangan pernah golput, kalau ternyata pemimpin itu yang menghasilkan sebuah keputusan tidak pro kepada masyarakat, dia (yang golput) baru menyesal. Mudah-mudahan semua masyarakat bisa mendapatkan pemimpin yang berintegritas," ucapnya.

Adapun proses syutingnya, ia menyebut hanya memakan waktu sekitar dua minggu.

"Syutingnya kayaknya lama kampanyenya ya, tuh Pilkada 2 bulan, syutingnya cuma kurang lebih 2 mingguan," katanya sambil bergurau dengan wartawan.

Lanjut Jamil menuturkan, ia beberapa kali menjalankan proses syuting karya Garin.

"Saya suka saja dengan ini, karena memang beberapa Pilpres yang lalu sudah mengikuti tentang politik. Sebelumnya dengan mas Garin itu juga sudah ada di Cokroaminoto Guru Bangsa itu, itu juga ada pelajaran politiknya," jelasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung