INDOZONE.ID - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus, membuat sedikitnya 10 orang tewas, dan 4 bandara ditutup.
Korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Lewotobi per Senin, (4/11/2024) dini hari WIT menjadi 10 orang.
"Jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak 10 orang. Korban meninggal ini yang sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Flores Timur Fredy Moat Aeng mengutip Antara.
Menurut dia, korban meninggal dunia umumnya karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak gunung dan menembus atap rumah warga.
Baca Juga: Penemuan Gua di Gunung Kidul, Walhi Pertanyakan Izin Proyek Jalan
4 Bandara Ditutup
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia Cabang Kupang, melaporkan ada empat bandara di Pulau Flores NTT tidak beroperasi sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
“Ada empat bandara yang ditutup dengan adanya erupsi Gunung Lewotobi,” kata General Manager Airnav Cabang Kupang I Nyoman Oka Wiraman.
Empat bandara yang ditutup sementara itu adalah Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Soa Bajawa, Gewayantana Larantuka dan Bandara Frans Seda Maumere Kabupaten Sikka.
Untuk Bandara Frans Seda Maumere menurut dia, sudah tidak beroperasi selama kurang lebih dua bulan lebih sebagai dampak dari erupsi gunung tersebut.
Kemudian tiga bandara lainnya diputuskan tidak beroperasi sementara setelah adanya surat dari pihak maskapai yakni Wings Air yang membatalkan sejumlah penerbangan ke tiga lokasi tersebut.
Ia mengatakan, pihak maskapai khawatir adanya debu vulkanik berdampak pada keselamatan penerbangan.
Rekapan Aktivitas Gunung Lewotobi
- Oktober 2024: Lewotobi Laki-Laki mencatat erupsi berturut-turut yang mengeluarkan awan abu hingga 1 km di atas kawah, yang berlangsung dari 16 hingga 22 Oktober.
- September 2024: Pada 12 dan 30 September, terjadi letusan yang mengirimkan abu setinggi 700 hingga 900 meter. Kejadian ini menyebabkan kepanikan dan peringatan dini di wilayah sekitar.
- Januari 2024: Erupsi besar pada awal tahun mengakibatkan evakuasi besar-besaran sekitar 6.500 warga, menunjukkan potensi ancaman gunung ini bagi kehidupan sekitar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara, Volcano.si.edu