INDOZONE.ID - Wakil Bupati Jember, KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman, apresiasi taktik penanganan Polres Jember dalam Simulasi Sispamkota (Sistem Pengamanan kota) Pemilukada Serentak 2024 di Lapangan Parkir belakang Jember Sport Garden (JSG), Kecamatan Ajung, Jember.
Dalam Simulasi Sispamkota, terlihat tahapan pengamanan wilayah serta titik-titik lokasi rawan.
Selain itu, ada juga gambaran penanganan polisi saat terjadinya konflik, seperti dengan membacakan Asmaul Husna.
Baca Juga: Kades Muda Ini Akui Siap Maju Bakal Calon Wabup Pilkada Jember 2024
Pembacaan Asmaul Husna pun diapresiasi Gus Firjaun, sapaan akrab Muhammad Balya Firjaun.
"Lewat kegiatan Simulasi Sispamkota ini menunjukkan kesiapan Polres Jember terkait kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sampai hal terburuk saat gelaran Pemilukada. Khususnya di Jember," kata Gus Firjaun saat dikonfirmasi usai kegiatan, Kamis (18/7/2024).
"Ada satu hal yang sungguh sangat berkesan bagi saya, yaitu pendekatan persuasif dengan membacakan Asmaul Husna tadi. Ini satu hal yang mungkin belum dilakukan oleh Polres-polres yang lain," sambungnya.
Baca Juga: Partai Politik Bantah Mahar Politik dalam Rekomendasi Pilkada Jember
Menurut pria yang juga pengasuh Ponpes Ashra Jember ini, membaca dan menyebut nama-nama Allah, konflik dapat diredam dengan baik sehingga situasi panas menjadi dingin.
Namun, Gus Firjaun berharap situasi Pemilukada di Jember, berlangsung kondusif. Jadi, upaya memberikan suara masyarakat kepada calon pemimpinnya pada 27 November 2024, dapat terlaksana dengan baik.
Sementara itu, menurut Wakapolres Jember, Kompol Jimmy Heryanto Hasiholan Manurung, untuk persiapan pengamanan Pemilukada Serentak 2024 di Jember, jumlah personel dalam kegiatan simulasi Sispamkota, yakni 850 personel.
Baca Juga: Didukung Partai Garuda, Anang Hermansyah akan Dampingi Gus Fawaid di Pilkada Jember
"Nantinya ini sebagai gambaran, untuk fokus pengamanannya adalah pada kegiatan nanti, dari mulai, sebelum kegiatan, pada saat kegiatan, maupun setelah kegiatan pemilihan kepala daerah maupun Gubernur nanti di depannya," kata Jimmy.
"Kita sebagai aparatur negara sebagai pihak kepolisian tentunya tidak boleh under estimate terhadap setiap kegiatan yang kita lakukan. Jadi kita selalu prepare for the worst. Jadi kita selalu mempersiapkan untuk hal-hal terburuk yang akan terjadi nanti," sambungnya.
Terkait titik-titik rawan konflik jelang Pemilukada 2024, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan jajaran terkait, di antaranya Bawaslu, KPU, dan Forkopimda.
Baca Juga: Progres Coklit 99 Persen di Jember, tapi Kendala Sinyal Jadi Persoalan Pantarlih
"Untuk titik kerawanan ada berapa? Sampai saat ini masih cukup kondusif. Kita terus saling koordinasi," tandasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan