INDOZONE.ID - Harga beras premium di pasaran saat ini mengalami kenaikan dan kelangkaan. Rata-rata harga beras premium secara nasional telah naik lebih dari Rp1.000 per kg dalam waktu kurang dari dua bulan, mencapai Rp 16.090 per kg.
Kenaikan ini membuat masyarakat kesulitan mendapatkan beras premium dengan harga yang terjangkau.
Menanggapi situasi ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyarankan masyarakat untuk beralih membeli beras Bulog.
Baca Juga: Harga Beras Premium di Jember Semakin Naik, Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli
Menurutnya, beras Bulog memiliki kualitas yang baik dan harga yang jauh lebih murah dibandingkan beras premium.
"Harga beras medium Bulog Rp 9.950 per kg, di pasar Rp 11.000, premium Rp 13.000. Jadi, kalau mau hemat, beli beras Bulog," kata Zulhas di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Zulhas menjelaskan bahwa Bulog memiliki stok beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu 1,2 juta ton.
Stok ini terdiri dari beras medium dan premium. Zulhas memastikan bahwa kualitas beras Bulog terjamin dan aman untuk dikonsumsi.
"Stok Bulog cukup. Kualitasnya juga bagus, pulen, dan tidak kalah dengan beras premium," ujarnya.
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan bahwa pemerintah akan terus melakukan intervensi pasar untuk menjaga stabilitas harga beras.
Hal ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti operasi pasar, penyaluran beras Bulog, dan kerjasama dengan distributor.
"Pemerintah terus intervensi pasar. Kita operasi pasar, salurkan beras Bulog, dan kerjasama dengan distributor," tegasnya.
Zulhas juga mendorong Bulog untuk menambah frekuensi distribusi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke ritel modern.
Ia menemukan beras SPHP di ritel modern habis hanya dalam waktu dua hari sejak dipasok.
"Saya ingin Bulog perbanyak distribusi beras SPHP ke ritel modern. Ini untuk menjaga stabilitas harga beras," kata Zulhas.
Berikut adalah beberapa contoh upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras:
- Operasi pasar: Pemerintah melakukan operasi pasar dengan menjual beras Bulog langsung kepada masyarakat dengan harga yang lebih murah.
- Penyaluran beras Bulog: Pemerintah menyalurkan beras Bulog kepada masyarakat melalui berbagai program, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
- Kerjasama dengan distributor: Pemerintah bekerja sama dengan distributor untuk memastikan kelancaran distribusi beras ke seluruh wilayah Indonesia.
Berikut adalah beberapa tips untuk mendapatkan beras Bulog:
- Beli di toko yang bekerja sama dengan Bulog: Masyarakat dapat membeli beras Bulog di toko-toko yang bekerja sama dengan Bulog. Daftar toko yang bekerja sama dengan Bulog dapat dilihat di website Bulog.
- Pesan secara online melalui website Bulog: Masyarakat dapat memesan beras Bulog secara online melalui website Bulog.
- Datang langsung ke gudang Bulog: Masyarakat dapat datang langsung ke gudang Bulog untuk membeli beras.
Dengan beralih membeli beras Bulog, masyarakat dapat membantu menjaga stabilitas harga beras di pasaran dan menghemat pengeluaran untuk kebutuhan pangan.
Berikut adalah beberapa manfaat beralih ke beras Bulog:
- Harga lebih murah: Beras Bulog dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan beras premium.
- Kualitas terjamin: Beras Bulog memiliki kualitas yang baik dan aman untuk dikonsumsi.
- Membantu pemerintah: Dengan membeli beras Bulog, masyarakat membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras.
Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan program-program pemerintah yang menyediakan beras Bulog dengan harga yang lebih murah.
Baca Juga: Pengamat: Panen Raya Surplus Beras, Pastikan Pemasaran dan Bulog Maksimalkan Serap
Dengan demikian, masyarakat dapat membantu menjaga stabilitas harga beras di pasaran dan menghemat pengeluaran untuk kebutuhan pangan.
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemendag