INDOZONE.ID - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD, dalam cuitannya di akun X @mohmahfudmd mengungkap, ada beberapa rektor perguruan tinggi yang ditekan oleh pihak tertentu untuk memberikan dukungannya kepada Joko Widodo (Jokowi).
Beberapa hal yang diinstruksikan kepada mereka antara lain, untuk mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi seperti dalam penanganan wabah Covid-19, mengungkapkan kalau Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan baik, hingga suatu kelompok tidak bisa memaksakan kehendak kepada rakyat.
Mahfud bilang, fenomena ini muncul setelah civitas akademika dari puluhan perguruan tinggi menyuarakan pendapat mereka terkait pelanggaran etik dan ketidaknetralan aparat pemerintah dalam berdemokrasi.
Baca Juga: Ganjar Usulkan KH Syaikhuna Jadi Pahlawan Nasional: Mengenang Perjuangan Ulama Pejuang Kemerdekaan!
“Beberapa rektor di perguruan tinggi lain didekati agar membuat statement (ada yg langsung direkam oleh petugas),” tulis mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM itu, dilansir Selasa (6/2).
Selain langsung direkam oleh petugas dari kelompok tertentu, ada pula rektor yang langsung dimintai untuk membuat video dengan teks yang sudah disediakan, untuk kemudian bakal diviralkan. Meski ada rektor yang bersedia, ada pula pimpinan perguruan tinggi yang terang-terangan menolak paksaaan tersebut.
Dengan kondisi ini, Mahfud pun meminta kepada semua pihak untuk dapat mewujudkan demokrasi yang bermartabat, hingga Pemilu selesai nanti.
Baca Juga: Kenapa Raja Charles Ungkap Dirinya Mengidap Penyakit Kanker, Ternyata Ini Alasannya!
“Mari bangun Indonesia ini dengan demokrasi yang bermartabat,” ujar dia.
Pernyataan Mahfud ini menuai banyak dukungan dari warganet. Beberapa bilang, untuk merawat demokrasi agar bisa berjalan dengan bermartabat, ternyata adalah suatu hal yang sulit dilakukan.
Tidak hanya itu, dengan adanya operasi menekan para rektor, beberapa warganet lantas menduga, ada kepentingan asing yang menunggangi kekuasaan rezim ini. Bukan lagi ambisi kelompok tertentu untuk terus melanggengkan kekuasaannya di bumi pertiwi.
Baca Juga: Tragedi KDRT di Pulau Bangka: Pelaku Meninggal Ditembak Polisi, Ibu Nurlela Berjuang untuk Hidup
“Jika semakin represif seperti ini terus, maka akan timbul kecurigaan, jangan-jangan ada kepentingan asing yang berperan diatas kekuasaan rezim ini, bukan lagi kepentingan syahwat segelintir politikus lokal semata,” tulis @Naz_lira.
“Demokrasi kita sedang tidak baik2 saja Tapi masih ada kelompok PEJILAT mencoba menutupinya supaya terlihat baik di mata Jokowi.” kata @Aryprasetyo85.
“Thanks for being so brave prof, makasih udah dengan lantang menyuarakan hal ini. Demokrasi di Indonesia mulai rusak dan harus dikembalikan menjadi demokrasi bermartabat seperti sebagai mana mestinya. Sehat selalu prof,” ujar @talrking.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X @mohmahfudmd