INDOZONE.ID - Gunung Lewotobi, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami peningkatan aktivitas erupsi.
Pemantauan dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi menunjukkan bahwa gunung tersebut telah mengalami dua kali erupsi sejak Sabtu pagi, disertai dengan aktivitas gempa vulkanik. Warga setempat diminta untuk tetap waspada terhadap aktivitas vulkanik yang meningkat.
Gunung Lewotobi memiliki ketinggian sekitar 1584 meter dari permukaan laut dan terus mengeluarkan asap putih. Herman Yosef Mboro, Ketua Pos Pengamatan Gunung Lewotobi, menyampaikan bahwa setelah erupsi, aktivitas gempa vulkanik terus meningkat.
Perekaman aktivitas gempa vulkanik menunjukkan adanya gempa dalam, hembusan, dan letusan. Erupsi pertama terjadi pada Sabtu pagi pukul 07:13 WITA, sedangkan erupsi kedua terjadi pada pukul 18:24 WITA.
Baca Juga: Warga Inggris Bikin Petisi 'Pulangkan' Dubes Israel Usai Minta Warga Gaza untuk Diusir ke Afrika
Namun, erupsi kedua tidak dapat diamati secara langsung karena terjadi pada malam hari. Hingga saat ini, kondisi Gunung Lewotobi masih mencemaskan dengan adanya pengeluaran material vulkanik.
Meskipun hujan abu dari erupsi sebelumnya sudah tidak terjadi, aroma bau belerang yang lemah masih tercium, mengingatkan masyarakat akan bahaya yang mungkin masih ada.
Meskipun hujan abu telah mereda, namun peringatan tetap dikeluarkan mengenai potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh material vulkanik yang masih terpantau.
Erupsi Gunung Lewotobi pada tanggal 23 Desember 2023 menunjukkan bahwa status gunung tersebut masih dalam kategori waspada sejak tanggal 17 Desember 2023.
Baca Juga: Kronologi Pengungkapan Kasus Pencurian Ratusan Kendaraan Libatkan 3 Oknum TNI
Masyarakat sekitar dan otoritas terkait diharapkan untuk tetap memantau perkembangan situasi ini dan mempersiapkan langkah-langkah evakuasi jika diperlukan.
Peningkatan aktivitas vulkanik seperti ini menunjukkan kompleksitas dalam pengelolaan dan mitigasi bencana alam di wilayah-wilayah yang rawan terhadap letusan gunung api.
Diperlukan kerjasama antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat untuk dapat bersama-sama mengatasi potensi bahaya yang timbul dari aktivitas vulkanik ini.
Meskipun belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan yang signifikan, namun risiko dapat meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas erupsi.
Otoritas setempat diharapkan untuk memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada masyarakat serta menjalankan protokol keselamatan yang telah ditetapkan.
Kondisi Gunung Lewotobi yang masih dalam status waspada menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, dan upaya pencegahan serta mitigasi harus terus dilakukan.
Pemerintah perlu meningkatkan sistem pemantauan dan peringatan dini guna mengurangi potensi risiko dan melibatkan masyarakat secara aktif dalam langkah-langkah keselamatan.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube