Sabtu, 02 DESEMBER 2023 • 21:15 WIB

Gus Yahya Akan Menunjuk Erick Thohir sebagai Kepala Lakpesdam PBNU

Author

Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk menjadi Menko Marves ad interim menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang tengah menlani proses pengobatan di Singapura.

INDOZONE.ID - Dalam perkembangan signifikan di tubuh Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia, KH Yahya Cholil Staquf, yang dikenal sebagai Gus Yahya, telah menyatakan niatnya untuk menunjuk Erick Thohir sebagai Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU.

"Keputusan ini berakar pada keyakinan Saya bahwa Erick membawa pengalaman berharga dan rekam jejak yang memuaskan dalam memajukan teknokrasi dalam operasional organisasi,” urai Gus Yahya, Sabtu (2/12/2023).

Gus Yahya, yang saat ini menjabat sebagai Ketua PBNU, melihat Erick Thohir sebagai pemimpin strategis yang mampu meningkatkan peran Lakpesdam dalam NU. Erick, yang dikenal karena keahliannya dan prestasinya, dipandang sebagai sosok yang sesuai untuk memimpin pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi.

Keputusan ini sejalan dengan tujuan lebih luas untuk meningkatkan efisiensi dan proses yang didorong oleh teknologi dalam struktur NU.

Baca Juga: Khawatir Pangaruhi Saksi, Polri Didesak Segera Tahan Firli Bahuri

Pengumuman ini datang pada saat yang penting karena NU bersiap menghadapi Muktamar Pemikiran NU 2023, sebuah acara penting yang dijadwalkan berlangsung mulai 1 Desember hingga 3 Desember 2023, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Acara ini, yang diselenggarakan oleh Lakpesdam PBNU, diharapkan menjadi wadah untuk menghasilkan gagasan yang substansial yang tidak hanya berkontribusi pada perbaikan Nahdlatul Ulama, tetapi juga untuk bangsa, negara, dan kemanusiaan secara umum.

Gus Yahya, telah menyatakan niatnya untuk menunjuk Erick Thohir sebagai Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU.

Gus Yahya berbagi harapannya untuk Muktamar yang akan datang, menyatakan harapannya bahwa acara tersebut akan berfungsi sebagai forum untuk munculnya gagasan yang kokoh.

Gagasan ini, menurutnya, akan memainkan peran penting dalam membentuk lintasan masa depan NU, menyelaraskannya dengan tantangan dan peluang kontemporer.

Baca Juga: Gibran Akan Ikuti Keputusan KPU Terkait Perubahan Format Debat Capres-cawapres

Menanggapi konteks politik seputar Muktamar, Gus Yahya menekankan perlunya NU tetap apolitis. Beliau menekankan bahwa NU tidak boleh dimanfaatkan untuk agenda politik apa pun dan memperingatkan terhadap penyalahgunaan nama NU untuk tujuan politik.

Dengan tegas, beliau menegaskan bahwa jika ada calon presiden atau calon wakil presiden yang mencoba memanfaatkan nama NU, upaya tersebut harus ditolak dengan tegas.

“Keputusan ini mencerminkan komitmen NU untuk mempertahankan kemandiriannya dan melindungi nilai-nilainya dari campur tangan manuver politik,” Ujar Gus Yahya

Penekanan Gus Yahya untuk menolak segala upaya untuk mengeksploitasi NU demi keuntungan politik menggarisbawahi tekad organisasi ini untuk tetap setia pada prinsip-prinsip intinya.

“Penunjukan Erick Thohir dan antisipasi seputar Muktamar menggarisbawahi peran dinamis NU dalam masyarakat Indonesia. Dengan menggabungkan kepemimpinan teknokratis dengan komitmen terhadap ketidakpartisan, ini juga bertujuan untuk memandu NU menuju masa depan yang ditandai oleh kemajuan, inklusivitas, dan dedikasi yang teguh pada prinsip-prinsip dasarnya,” katanya.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators