INDOZONE.ID - Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri, Irjen Pol Krishna Murti membeberkan kesulitan pihaknya dalam membongkar kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) perdagangan ginjal berskala internasional di Kamboja. Salah satunya berkaitan perbedaan kesepamahaman.
"Koordinasi dengan Kamboja pada kasus-kasus TPPO yang lalu kami sangat mudah berkoordinasi pada TPPO ini kami mengalami kesulitan," kata Irjen Krishna kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Hal ini membuat Divisi Hubinter mengencangkan ikat pinggang dalam rangka koordinasi dengan pihak terkait. Polri juga dibantu KBRI berkoordinasi dengan negara Kamboja.
Baca Juga: Kabareskrim: Sebanyak 2.149 Korban TPPO Berhasil Diselamatkan
Jenderal polisi bintang dua ini membeberkan hal yang menjadi kesulitan pihaknya menuntaskan kasus TPPO ini. Salah satunya yakni berkaitan dengan kepahaman masalah TPPO antar negara tersebut.
"Kesulitan kami dan menjadi catatan kami adalah belum ada kesepahaman tentang kasus-kasus TPPO baik di limgkungan internal dalam negeri, domestik khususnya kementerian lembaga termasuk KBRI sebagaian menganggap ini belum terjadi tindak pidana tapi kami yakinkan ini telah terjadi tidnak pidana," ungkap Krishna.
Baca Juga: Beraksi Sejak 2019, Omzet Sindikat TPPO Penjualan Ginjal Capai Puluhan Miliar!
Lebih jauh, mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebut selain memfasilitasi Polda Metro Jaya hingga melakukan penyidikan kasus TPPO ke Kamboja, pihaknya juga memfasilitasi Polda-Polda jajaranya lainnya.
"Alhamdulillah beberapa Polda sudah melakukan penyelidikan di luar negeri kami fasilitasi seperti Jabar, Jatim, Polda Metro Jaya, Bengkulu, Sultra dan penyidik Polda lain," kata Krishna.
"Jadi sekarang penyidik termasuk Bareskrim bisa melakukan penyelidikan lintas negara dengan kepolisan masing-masing negara," sambungnya.
Polda Metro Jaya baru saja berhasil membongkar kasus TPPO penjualan ginjal bersklala internasional. Ratusan WNI dikirim ke Kamboja kemudian diambil ginjalnya oleh sindikat ini.
Asred: Putri Surya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: