Dr Tirta kembali menunjukkan kekecewaannya setelah mendapat laporan dari seorang netizen yang memperlihatkan situasi di dalam pesawat yang ramai. Tidak ada jarak di antara penumpang pesawat.
"Gokil orang naik pesawat disuruh rapid test di pesawat duduk gak ada jarak," tulis netizen tersebut dalam ketarangan videonya.
Menanggapi hal tersebut, dr Tirta pun mempertanyakan fungsi rapid test yang selalu dilakukan sebelum terbang. Dr Tirta menilai surat keterangan bebas COVID-19 seharusnya dicabut saja karena percuma.
"Inti pointnya. Buat apa ada syarat surat ktrangan bebas covid kalo toh d atas pswt begini? Toh ujung2 nya ya rapet2. Hehe toh ruang tertutup. Cabut aja lah syarat surat bebas kopet2 nya. Ra efektif," tulis dr Tirta pada captionnya.
"Emng kalo hasil rapid antibody negatif, dapet surat ktrangan bebas kopet. itu pasti ga covid? Ye ga juga kan? Hahaha trus gunane opo jal surat e slur," lanjutnya.
Menurut dr Tirta, pemerintah seharusnya tidak setengah-setengah dalam membuat kebijakan. Meski sudah memakai masker dan dinyatakan negatif COVID-19, jaga jarak seharusnya tetap diterapkan.
Dr Tirta juga nge-mention Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan dalam kritikannya tersebut.
"Noh. @kemenhub151 @kemenkes_ri emang kalo sudah ada surat kterangan bebas covid boleh gini ga? Kalo ga efektif. Cabut syarat suratnya itu," lanjut dr Tirta.
Dr Tirta kemudian membandingkan situasi tersebut dengan situasi di jalanan atau rumah makan yang sering terjaring razia karena tidak jaga jarak.
"Fyi, Coba ini terjadi di jalanan / rumah makan, pasti udah kena razia nih. Mbok yakin.wkwkw. Kalo d pswt boleh. Ya d cafe harusnya boleh juga ga nih kaya gini? Cuma tanya. Jangan baperan, kalo baperan, ya jangan dibaca," tutupnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: