"Total korban meninggal sebanyak 21 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).
Data tersebut terhimpun hingga Senin, 2 Juni 2025 kemarin. Berdasarkan data, kemarin ditemukan satu jasad baru.
"Korban terakhir yang ditemukan hari ini adalah Puji Siswanto, 50 tahun asal Desa Leuwimunding, Kabupaten Majalengka," ucapnya.
Tim SAR sendiri kemarin menghentikan proses pencarian sementara lantaran sempat terjadi gerakan di lokasi pasca longsor terjadi. Proses pencarian akan dilanjutkan mengingat masih ada empat orang yang dilaporkan hilang.
"Tim pencarian dan pertolongan (SAR) akan melanjutkan pencarian kepada empat orang yang masih dilaporkan hilang pada Selasa, 3 Juni," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, longsor terjadi di lokasi tambang batu alam Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat beberapa waktu yang lalu. Longsor ini memakan banyak korban jiwa.
Dalam peristiwa ini, polisi menetapkan dua orang sebagai tersangka. Keduanya ialah pemilik Koperasi Pondok Pesantren Al Azariyah bernama Abdul Karim (59) dan Kepala Teknik Tambang, Rahman (35).
Polisi menemukan fakta jika kegiatan tambang tersebut melanggar SOP. Padahal, Dinas ESDM Wilayah VII Cirebon sempat mengirimkan dua kali surat larangan, namun aktivitas pertambangan tetap dilakukan.