Kategori Berita
Media Network
Senin, 02 JUNI 2025 • 17:51 WIB

Demo di Depan RSI NTB, Ini yang Jadi Tuntutan Massa Aksi

Ilustrasi demo.

INDOZONE.ID - Sekelompok orang yang mengaku sebagai Balka Yarsi melakukan demonstrasi di depan kantor Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang lokasinya berdekatan dengan rumah sakit Siti Hajar.

Mereka menyoroti dugaan penyimpangan manajemen dan penggelapan dana di yayasan tersebut, serta mendesak agar Ketua Pembina Yayasan, Lalu Moh Azhar, dicopot dari jabatannya.

Massa aksi menilai Lalu Moh Azhar ikut bertanggung jawab atas dugaan skandal keuangan di yayasan, terutama terkait pengelolaan dana pajak tahun 2013-2015.

Baca Juga: Ratusan Karyawan RSI NTB Demo, Tuntut Hapus Potongan Infaq dan Bayar Hak Pekerja

Mereka menemukan kejanggalan dalam proses pembayaran pajak dan dugaan selisih dana miliaran rupiah yang tidak jelas penggunaannya.

Aksi demonstrasi. (Press Release)

"Dana yang seharusnya dibayar untuk pajak hanya Rp2,4 miliar, tapi uang yayasan yang keluar sebesar Rp5,5 miliar. Ada indikasi dia melakukan penggelapan dana yayasan. Yang seharusnya membayar kepada negara sejumlah Rp2.417.000.000. Tetapi sama sekali ada kelebihan Rp3.000.000.000,” ujar Koordinator Umum Batur Lombok Kawal Yarsi, M. Munip. Senin (2/6/2025).

Menurut Munip, Ketua Pembina telah mengetahui dan menyetujui transaksi tersebut dalam rapat 2015 bersama Ketua Yayasan.

Ia menekankan bahwa ini bukan soal persetujuan, tapi tanggung jawab pengelolaan dana yayasan.

"Nah ini kami anggap penggelapan uang yayasan. Dan ini bukan masalah keberatan atau tidak keberatan, tetapi dana yayasan yang digelapkan. Harus ada pernyataan dan jawaban secara jelas," paparnya.

Massa juga mendesak agar Ketua Yayasan RSI NTB, Lalu Imam Hambali, segera dicopot karena dinilai telah merusak nama baik yayasan.

Dua persoalan utama yang menjadi sorotan adalah dugaan utang kepada kontraktor terkait pembangunan SDIT Yarsi NTB dan pemotongan gaji karyawan secara sepihak dengan dalih "infaq".

"Pemotongan gaji yang berdalih infaq itu sudah ramai diberitakan di banyak media. Ini mencoreng marwah yayasan,” ujar Munip.

Massa menyampaikan empat tuntutan utama dalam pernyataan resminya, yakni: penggantian Ketua Yayasan, pencopotan Ketua Pembina, audit menyeluruh keuangan yayasan oleh auditor independen, dan penegakan hukum terhadap dugaan penyalahgunaan dana yayasan.

Massa juga memaparkan bahwa yayasan pernah membayar jasa konsultan pajak sebesar Rp3 miliar, sementara total kewajiban pajak yayasan hanya Rp2,417 miliar, yang terdiri dari pokok Rp1,745 miliar dan sisanya berupa cicilan.

"Tidak masuk akal kalau jasa konsultan pajak lebih mahal dari pajaknya. Ini sudah terang benderang, dan harus diusut,” tambah Munip.

Baca Juga: Mahasiswa Trisakti Positif Narkoba Saat Diamankan Buntut Demo Ricuh Kini Direhabilitasi

Mereka menyerukan agar aparat penegak hukum terlibat dalam penyelidikan kasus ini dan mendesak pemerintah serta otoritas keagamaan untuk segera bertindak menyelamatkan Yayasan RSI NTB dari skandal yang telah merusak kepercayaan publik.

Aksi ini bertujuan untuk menyelamatkan yayasan agar kembali sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Serta pimpinan yayasan yang kompeten dan akuntabel.

Perwakilan yayasan, dr. Ahmad Taufik, menemui massa dan menerima surat tuntutan, tetapi tidak memberikan tanggapan lebih lanjut. Ia hanya berjanji akan menyampaikan aspirasi dan tuntutan tersebut kepada pengurus yayasan.

"Saya akan sampaikan apa yang menjadi tuntutan masyarakat kepada pihak yayasan,” ujarnya singkat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Release

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Demo di Depan RSI NTB, Ini yang Jadi Tuntutan Massa Aksi

Link berhasil disalin!