Kategori Berita
Media Network
Rabu, 28 MEI 2025 • 09:10 WIB

UGM Bantah Adanya Intervensi Kasus Kecelakaan Maut yang Menimpa 2 Mahasiswanya, Ini Alasannya

INDOZONE.ID - Desakan dari seluruh elemen masyarakat kepada pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menindak tegas mahasiswanya yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Palagan, Kabupaten Sleman, DIY, pada Senin 26 Mei 2025, akibatnya satu mahasiwanya diberbeda fakultas meninggal dunia ditempat.

Mahasiswa yang terlibat tersebut diketahui bernama Christiano Tarigan, merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Sementara korban, Argo Ericko Achfandi, merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang meninggal dunia di tempat kejadian.

Dari kejadian itu, Argo mengalami luka Cidera kepala berat , bibir atas sobek, paha kiri memar, lecet tangan kiri.

Menyikapi hal itu, Sekretaris Universitas Gajah Mada (UGM), Andi Sandi menegaskan masih menunggu hasil penyelidikan dari Polresta Sleman.

"Pertama-tama mawakili segenap pimpinan UGM menghaturkan bela sungkawa mendalam bagi ibu dan adik dari mas Agro. Kami berharap, kejadian ini bisa membuat refleksi bagi kita semua, kejadian hidup kita ditentukan Yang Maha Kuasa. Pimpinan Universitas, Fakultas Hukum, serta Fakultas Ekonomika dan Bisnis akan patuh pada proses yang sedang berjalan,” ujarnya kepada wartawan, pada Senin (26/5/2025) malam hari melalui zoom.
Sekretaris UGM, Andi Sandi saat memberikan keterangannya kepada awak media, pada Senin (26/5/2025) malam hari.

Terkait dugaan intervensi antar UGM kepada pihak kepolisian lantaran belum ada ada penetapan tersangka atas kasus tersebut, Andi membantah. Dugaan intervensi itu mencuat lantaran CPPT disinyalir anak orang kaya.

"Dari proses (penyelidikan) itu, kami tidak punya niatan (intervensi) karena proses itu ada di ranah kepolisian. Kalau ditanya, apakah ada jaminan? Kami serahkan ke Polres Sleman, itu ranah kepolisian. Bahkan ada juga yg terus memantau ini," tegasnya.

Andi juga menyampaikan alasan pimpinan FEB UGM mendatangi Polresta Sleman untuk meminta keterangan sejauh mana proses penyelidikan kejadian ini.
 
BACA JUGA Sidang Gugatan di PN Sleman ditunda, UGM Tegaskan Tetap Ikuti Semua Proses Demi Integritas Akademik

"FH dan FEB bagian integral dari UGM. Dari FH baru saja pimpinannya sampai dengan melepas jenazah di RS Bhayangkara Polda DIY. Untuk FEB tadi melihat prosesnya seperti apa yg telah dilakukan di Polresta Sleman. Keduanya sudah berkoordinasi dengan kami," imbuhnya.

"Kedua bagian integral kami sudah menyampaikan juga ke pihak keluarga soal keadaan Agro bahwa saat ini masih ditangani oleh Polresta Sleman. Proses itu masih kami pantau. Kalau ada tindak lanjut yg dibutuhkan dari UGM, kami siap membantu," sambungnya.

Saat ditanya apakah kemungkinan akan ada upaya mediasi pihak keluarga korban dan pelaku ke UGM, Andi menekankan hal itu merupakan kewenangan polisi.

"Kalau pun ada mediasi itu di ranah kepolisian. Kejadian ini kewenangan polisi. Kami sampaikan, kami serahkan sepenuhnya dan patuh pada ketentuan," tegasnya.

Jika nantinya Polres Sleman menetapkan mahasiwa FEB tersebut menjadi tersangka, ujar Andi, akan menindak lanjuti dengan tegas sesuai ketentuan UGM. Dalam hal ini, disebutnya ada "Inform Consent" yakni sebuah peraturan bagi mahasiswa dan juga bagaimana calon mahasiswa ketika mau bergabung dengan UGM.

"Jadi, terkait tindak lanjut nantinya, ada keputusan berkekuatan hukum tetap. Harus ada pembuktian, kejadian ini masih praduga tak bersalah. Kami menunggu itu. Tentu akan kami tindak lanjuti sesuai peraturan UGM," ucapnya.

Lanjut Andi kembali menegaskan, pihaknya akan terus berkomunikasi dan berkoordinasi untuk menindak-lanjuti penanganan kepolisian.

"Yg kami lakukan terus berkoordinasi untuk memastikan proses penyelidikan itu kami pantau terus agar prosesnya sesuai ketentuan Undang-Undang," pungkas Andi.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan keterangan dari Unit Gakkum Polres Sleman, kecelakaan itu sendiri terjadi Sabtu dini hari (24/5/2025), tepatnya di Simpang Tiga Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman.

Saat itu, Argo mengendarai sepeda motor Honda Vario dan disebut sedang mencoba berputar arah.

Dari belakang, mobil BMW yang dikemudikan Christiano datang dengan kecepatan cukup tinggi dan akhirnya menabrak motor korban. Benturan keras bikin Argo terpental dan langsung meninggal dunia di lokasi.

Setelah menabrak motor, mobil BMW sempat oleng dan menabrak mobil Honda CRV milik Tevin Rizky Ramadhan warga Cirebon berdomisili di Kenekan, Yogyakarta. Saat itu, mobil milik Tevin
sedang parkir di pinggir jalan. Untungnya, tidak ada korban lain karena mobil CRV dalam keadaan kosong.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal polisi, kecelakaan diduga terjadi karena jarak antara BMW dan motor korban terlalu dekat, jadi pengemudi tidak sempat melakukan pengereman atau menghindar.

Tes urine juga dilakukan untuk pengemudi BMW, namun hasilnya menunjukkan negatif narkoba dan alkohol.

Hingga kini, proses penyelidikan tetap berlanjut untuk mengetahui secara detail kronologi dan faktor penyebab utamanya.
 
BACA JUGA UGM Serahkan Penanganan Kecelakaan Maut 2 Mahasiswa yang Sebabkan Argo Meninggal ke Polisi

Kerugian Kecelakaan

Kendaraan motor milik Agro mengalami kerusakan pada mesin lepas, jok lepas, tebeng depan kanan pecah, totok depan pecah , cover depan lepas, spion kanan lepas, spion kiri bengkok. Total kerugian sekitar Rp. 5 juta

Mobil BMW milik Christiano mengalami kerusakan pada kap depan ringsek, kaca depan pecah, lampu depan kanan kiri pecah, bemper depan lepas,air bag pecah. Total Kerugian sekitar Rp. 10 juta.

Mobil Honda CRV milik Tevin mengalami kerusakan pada lampu depan pecah, kap mesin depan penyok, bemper belakang kanan lecet, radiator  pecah. Total kerugian sekitar Rp. 5 juta.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

UGM Bantah Adanya Intervensi Kasus Kecelakaan Maut yang Menimpa 2 Mahasiswanya, Ini Alasannya

Link berhasil disalin!