Nigeria Bebas Utang dari IMF, Lalu Gimana dengan Indonesia?

Logo IMF.

INDOZONE.ID - Negara Nigeria resmi melunasi seluruh utangnya kepada Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar Rp 3,4 miliar dolar AS (sekitar Rp55,9 triliun), yang dipinjam pada April 2020 lalu untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Pemerintah Nigeria melunasi utangnya ke IMF pada 30 April, lebih cepat dari tenggat waktu yang ditentukan.

Pelunasan utang lebih cepat ini menandai Nigeria sebagai negara yang mengambil langkah bagus yang krusial dalam memperkuat kepercayaan investor global.

Baca Juga: Lunas! Nigeria Resmi Bebas dari Utang IMF Senilai 3,4 Miliar USD

Dengan lunasnya hutang mereka, selanjutnya Nigeria akan melakukan pembayaran tahunan secara kontinu sebesar 30 juta dolar AS sebagai biaya Hak Penarikan Khusus dengan jangka waktu hingga 2029.

Momen bersejarah ini membuat Nigeria telah lepas dari daftar negara debitur IMF, sebuah langkah maju yang diharapkan mampu memperkuat posisi negara ini dalam negosiasi dengan institusi keuangan global dan para investor.

Bagaimana dengan Indonesia?

Keberhasilan pemerintah Nigeria dalam melunasi utangnya kepada IMF mengingatkan kita pada langkah serupa yang pernah dilakukan Indonesia hampir dua dekade lalu, tepatnya pada 2006.

Utang tersebut berasal dari pinjaman yang diambil Indonesia pada masa krisis moneter 1997-1998.

Pada Oktober 2006, Indonesia berhasil melunasi utangnya ke IMF sebesar sekitar SDR 2,2 miliar (sekitar USD 3,2 miliar), yang awalnya dijadwalkan lunas pada Desember 2010.

Baca Juga: IMF Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Jauh di Atas Rata-rata Dunia

Dengan lunasnya utang tersebut, Indonesia berhasil mengakhiri ketergantungannya kepada IMF pasca krisis moneter.