"Kalau kita tidak mulai hari ini, 2045 tinggal mimpi. Kita akan disisihkan dari kompetisi global," katanya tegas.
Dirinya juga menyinggung realitas lapangan yang masih memprihatinkan. Ia menceritakan pengalamannya saat mengunjungi sekolah-sekolah di berbagai provinsi.
Ia menyaksikan langsung anak-anak yang datang ke sekolah dalam keadaan lapar, lelah, dan mengantuk karena harus bekerja dulu di rumah sebelum berangkat sekolah.
"Kalau kita lihat anak-anak berdiri, tinggi badan dan berat badannya tidak sesuai. Ini bukan sekadar angka, ini potret masa depan kita. Ada yang umur 11 tapi posturnya seperti 7 tahun. Ada anak yang sadar bahwa dirinya kecil dibandingkan teman-temannya," ujar Ribka.
Ia menekankan pentingnya intervensi terukur, termasuk evaluasi terhadap perkembangan anak-anak penerima program MBG.
Menurutnya, program ini bukan hanya soal distribusi makanan, tapi juga menghidupkan ekosistem pertanian, peternakan, dan ekonomi lokal.
"Kita punya hasil laut dan danau yang melimpah, kita juga bisa beternak, maka kita harus memanfaatkan potensi lokal. Ini peluang besar bagi petani, peternak, dan UMKM Papua," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Ribka mengapresiasi struktur dan formalisasi organisasi SKKP yang dinilainya telah matang. Ini ditandai dengan legalitas yang jelas, serta dilantiknya pengurus tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
Ini mencerminkan bahwa SKKP telah menjadi kekuatan baru dalam gerakan transformasi sosial di Papua.
Ribka menegaskan, meski bukan organisasi ‘plat merah’, justru di situlah kekuatannya. SKKP menurutnya menjadi wadah partisipasi masyarakat dan bentuk konkret kolaborasi negara dengan masyarakat sipil dalam mendorong transformasi sosial.
"Nama ‘Prajurit’ itu semangat. Ini bukan militerisme, tapi refleksi dari daya juang dan disiplin dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Kunjungan Wamendagri Ribka Haluk ke SKKP di Papua.
Baca Juga: Raymond Chin Sampaikan Harapan Besar kepada Prabowo Subianto untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
Ia menyampaikan sebuah refleksi inspiratif dan mengajak masyarakat Papua untuk meneladan kisah tokoh dunia yang berhasil mengubah nasibnya melalui kerja keras, ketekunan, dan visi besar. Salah satunya seperti yang disampaikan Bill Gates bahwa,
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release