Kategori Berita
Media Network
Kamis, 22 MEI 2025 • 19:35 WIB

Salah Satu Cara Pemkab Gunungkidul Dukung Penurunan Stunting 

Wabup Gunungkidul, Joko Parwoto meluncurkan program Kick Off Wakaf Uang sebagai bagian dari inisiatif “Kota Wakaf Gunungkidul for Stunting”, pada Kamis (22/5/2025).

INDOZONE.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul resmi meluncurkan program Kick Off Wakaf Uang sebagai bagian dari inisiatif “Kota Wakaf Gunungkidul for Stunting”, Kamis (22/5/2025).

Kegiatan yang digelar di Hotel Santika Gunungkidul ini menjadi langkah strategis dalam memanfaatkan wakaf produktif untuk mempercepat penurunan angka stunting dan menguatkan ekonomi umat.

Program ini diinisiasi oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) bersama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dan didukung oleh sejumlah lembaga pemerintah serta tokoh masyarakat. Peluncuran ini juga menjadi bagian dari gerakan pembangunan sosial berkelanjutan yang inklusif dan melibatkan lintas sektor.

Pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Darmadi Sudibyo, menyampaikan bahwa wakaf memiliki peran strategis sebagai investasi sosial makro yang berdampak langsung bagi masyarakat.

“Semakin besar investasi sosial, maka akan semakin kecil biaya yang ditanggung masyarakat. Dana wakaf dapat digunakan untuk membangun fasilitas publik dan memperkuat ekonomi sosial,” ujar Sri Darmadi.

Sementara itu, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf Kanwil Kemenag DIY, Nur Huda, menambahkan bahwa Kabupaten Gunungkidul telah menunjukkan progres signifikan dalam pemberdayaan ekonomi umat berbasis wakaf dan zakat.

BACA JUGA Bupati Gunungkidul Ajak Instansi Terkait Kolaborasi Kasih Bantuan ke Warga Kurang Mampu yang Punya Penyakit Serius Pu

“Program seperti inkubasi wakaf produksi, kampung zakat, serta Asta Protas—delapan program prioritas Kemenag—sudah berjalan di wilayah seperti Pulutan, Wonosari, Mbalong, dan Girisubo,” katanya.

Direktur Wakaf Empowerment Kementerian Agama RI, Muhammad Shabirin, menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak agar wakaf produktif bisa memberikan dampak nyata.

“Keberhasilan wakaf tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah daerah, lembaga keuangan syariah, dan masyarakat harus bersatu dalam satu visi,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto turut mengungkapkan bahwa prevalensi stunting di wilayahnya terus menurun, namun tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi secara bersama.

“Angka stunting nasional tahun 2021 berada di 21,5 persen, kini sudah turun menjadi 19,8 persen. Di Gunungkidul sendiri sudah mencapai 14,35 persen. Artinya, tinggal 0,35 persen lagi untuk mencapai target nasional 14 persen pada 2025,” jelasnya.

BACA JUGA Wakil Bupati Gunungkidul Lepas 271 Jemaah Haji: Termuda 20 Tahun, Tertua 91 Tahun

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Keterangan Pers

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Salah Satu Cara Pemkab Gunungkidul Dukung Penurunan Stunting 

Link berhasil disalin!