Di sana, dia jadi direktur pembinaan, prior komunitas, vikaris yudisial, sampai dosen di seminari.
Dia juga melayani di paroki-paroki pinggiran, termasuk Saint Rita yang jadi rumah spiritual bagi banyak umat yang kesulitan ekonomi.
Bisa dibilang, masa-masa di Peru itu bikin dia makin ngeh sama pentingnya pelayanan yang merakyat dan penuh kasih.
Misinya nggak cuma sebatas gereja, tapi juga mencakup pendidikan, pembinaan iman, dan memperjuangkan keadilan sosial.
Baca Juga: Mengenal Sosok Robert Francis Prevost, Paus Pertama AS yang Resmi Jadi Paus Leo XIV
Tahun 1999, Robert balik ke AS dan ditunjuk jadi Prior Provinsi di Provinsi Agustinian Chicago.
Dua tahun kemudian, dia terpilih jadi Prior Jenderal Ordo Agustinian Sedunia selama dua periode berturut-turut dan itu posisi tertinggi di ordo tersebut. Gokil, kan?
Tahun 2014, Paus Fransiskus nunjuk dia sebagai Administrator Apostolik Chiclayo, Peru, dan setahun kemudian dia resmi jadi Uskup Chiclayo.
Kariernya makin melesat ketika dia dipercaya jadi bagian dari Kongregasi untuk Klerus dan Kongregasi untuk Uskup.
Akhirnya, tahun 2023, dia ditunjuk jadi Prefek Dikasteri untuk Para Uskup, jabatan yang sangat berpengaruh di Vatikan.
Tanggal 30 September 2024, Robert diangkat jadi Kardinal dan mulai dilirik sebagai kandidat kuat penerus Tahta Suci.
Setelah melalui proses konklaf, akhirnya dunia menyambut Paus Leo XIV, Paus Agustinian pertama yang dikenal rendah hati, penuh pengalaman lapangan, dan punya semangat pelayanan yang luar biasa.
Semboyannya, “In Illo uno unum,” berarti “Dalam Yang Esa, kita menjadi satu.”
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: VATIKAN NEWS