Kemungkinan, lanjut Rizqi, ada kelalaian terkait tabung gas atau puntung rokok yang masih menyala di dalam rumah.
Rumah korban yang sebagian besar terbuat dari bambu membuat api cepat menjalar.
"Awalnya api kecil dan belum begitu terlihat. Tapi kemudian membesar dan menghanguskan sebagian besar bangunan, baru warga menyadari kebakaran sedang terjadi," ujarnya.
Warga sekitar sempat berusaha memadamkan api secara mandiri, karena lokasi rumah tidak jauh dari sungai kecil.
Meski ada yang berupaya menghubungi pemadam kebakaran, kobaran api telanjur membesar.
"Begitu pemilik rumah kembali, mereka kaget melihat rumah sudah terbakar hebat. Dalam waktu singkat, rumah pun rata dengan tanah," kata Rizqi.
Semua harta benda yang dimiliki keluarga itu ludes, termasuk motor yang tak sempat digunakan karena bannya bocor. Bensin dari motor diduga turut memperbesar kobaran api.
Saat ini, keluarga korban telah menerima bantuan sandang dari pemerintah. Rizqi menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan BPBD Jember untuk penanganan lebih lanjut.
"Warga juga ikut gotong royong membantu. Saat ini, keluarga korban sementara tinggal di rumah orang tuanya yang tidak jauh dari lokasi kebakaran," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan